Kapolda Sebut Kasus Wadas Banyak yang Diframing
Ali Muntoha
Rabu, 9 Februari 2022 15:03:21
MURIANEWS, Purworejo – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut jika peristiwa di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Selasa (8/2/2021) kemarin banyak yang di-
framing pihak yang tak bertanggungjawab.
Salah satunya menurut dia adalah
framing ribuan polisi mengepung Desa Wadas dan menangkap lansia hingga anak-anak.
Kapolda memastikan jika personel yang dikerahkan hanya 250-orang, tidak ribuan orang.
"Tidak ada ribuan anggota polisi yang masuk kampung, hanya 250 orang yang kami tugaskan mendampingi tim BPN melakukan pengukuran,” katanya dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).
[caption id="attachment_271200" align="alignleft" width="1280"]

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi berbincang dengan Gubernur Ganjar Pranowo di sela konferensi pers soal Wadas. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Kapolda menyebut jika pengerahan personel merupakan permintaan warga yang setuju dengan pembangunan bendungan Bener.
”Penurunan personel juga atas permintaan warga yang sudah setuju dan meminta agar tanahnya segera diukur dan dikawal," terangnya.
Framing lain yang beredar menurutnya yakni penangkapan warga. Kapolda menegaskan jika 64 warga itu bukan penahanan, melainkan diamankan.
Baca: 64 Warga Wadas yang Diamankan Polisi Hari Ini DilepasKarena yang terjadi menurutnya saat itu terjadi gesekan kontak antara pihak pro dan kontra, sehingga petugas melakukan tindakan pengamanan."Sebanayak 64 orang kami amankan, sekarang ada di Polres Purworejo dan hari ini akan kami kembalikan ke masyarakat. Tidak ada penangkapan dan penahanan, yang kami lakukan hanya mengamankan," jelasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Minta Maaf soal WadasLuthfi juga menegaskan bahwa
framing polisi menyerbu masjid adalah informasi tidak benar. Saat terjadi gesekan antara pihak pro dan kontra, beberapa warga lari ke masjid untuk menyelamatkan diri."Makanya polisi berjaga di depan masjid. Coba lihat videonya, posisi polisi membelakangi masjid, karena anggota kami melakukan penjagaan agar tidak terjadi benturan antara pihak pro dan kontra. Framing di media kan kita menyerbu masjid, enggak ada itu. Tidak ada kejadian pengepungan masjid," tegasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_270937" align="alignleft" width="880"]

TNI-Polisi kawal pengukuran lahan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)[/caption]
MURIANEWS, Purworejo – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut jika peristiwa di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Selasa (8/2/2021) kemarin banyak yang di-
framing pihak yang tak bertanggungjawab.
Salah satunya menurut dia adalah
framing ribuan polisi mengepung Desa Wadas dan menangkap lansia hingga anak-anak.
Kapolda memastikan jika personel yang dikerahkan hanya 250-orang, tidak ribuan orang.
"Tidak ada ribuan anggota polisi yang masuk kampung, hanya 250 orang yang kami tugaskan mendampingi tim BPN melakukan pengukuran,” katanya dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).
[caption id="attachment_271200" align="alignleft" width="1280"]

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi berbincang dengan Gubernur Ganjar Pranowo di sela konferensi pers soal Wadas. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Kapolda menyebut jika pengerahan personel merupakan permintaan warga yang setuju dengan pembangunan bendungan Bener.
”Penurunan personel juga atas permintaan warga yang sudah setuju dan meminta agar tanahnya segera diukur dan dikawal," terangnya.
Framing lain yang beredar menurutnya yakni penangkapan warga. Kapolda menegaskan jika 64 warga itu bukan penahanan, melainkan diamankan.
Baca: 64 Warga Wadas yang Diamankan Polisi Hari Ini Dilepas
Karena yang terjadi menurutnya saat itu terjadi gesekan kontak antara pihak pro dan kontra, sehingga petugas melakukan tindakan pengamanan.
"Sebanayak 64 orang kami amankan, sekarang ada di Polres Purworejo dan hari ini akan kami kembalikan ke masyarakat. Tidak ada penangkapan dan penahanan, yang kami lakukan hanya mengamankan," jelasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Minta Maaf soal Wadas
Luthfi juga menegaskan bahwa
framing polisi menyerbu masjid adalah informasi tidak benar. Saat terjadi gesekan antara pihak pro dan kontra, beberapa warga lari ke masjid untuk menyelamatkan diri.
"Makanya polisi berjaga di depan masjid. Coba lihat videonya, posisi polisi membelakangi masjid, karena anggota kami melakukan penjagaan agar tidak terjadi benturan antara pihak pro dan kontra. Framing di media kan kita menyerbu masjid, enggak ada itu. Tidak ada kejadian pengepungan masjid," tegasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha