Nilai Zakat ASN Pemprov Jateng Sudah Terkumpul Rp 57 Miliar
Ali Muntoha
Sabtu, 15 Oktober 2022 11:55:49
MURIANEWS, Sukoharjo – Nilai zakat yang dihimpun Baznas Jawa Tengah dari aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jateng hingga awal Oktober 2022 sudah mencapai Rp 57 miliar. Nilai itu bahkan sudah setara dengan total zakat ASN pada 2021 lalu.
Dengan sisa bulan di 2022 ini maka potensi nilai zakat dari ASN Pemprov Jateng bisa bertambah lebih banyak.
Nilai zakat dari ASN Pemprov Jatneg dari tahun ke tahun juga terus mengalami peningkatan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pada awal ia menjabat nilai zakat, infak dan sedekah (ZIS) hanya sekitar Rp 110 juta.
Setelah ASN Pemprov Jateng didorong, ZIS pada tahun 2015 naik menjadi Rp 1,9 miliar. Trennya terus naik dari tahun ke tahun setelah ada aturan, sehingga pada tahun 2016 menjadi sekitar Rp 8,5 miliar, tahun 2017 sekitar Rp 18,1 miliar, tahun 2018 melonjak menjadi Rp 31,7 miliar.
Tren itu terus berlanjut menjadi Rp 48,9 miliar pada tahun 2019, Rp 50,4 miliar tahun 2020, dan pada tahun 2021 mencapai Rp 57 miliar. Untuk tahun 2022 per bulan Oktober 2022 sudah mencapai Rp 57 miliar.
”Ini kita mulai dari partisipasi teman-teman di pemerintahan. Alhamdulillah grafiknya di Jawa Tengah, di Pemprov yang saya mulai, minimal tanggung jawab saya, itu naik terus dan bagus naiknya. Kelipatannya juga sangat tinggi," kata Ganjar membuka Rakorda BAZNAS dan LAZ se-Jateng di Hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Jumat (14/10/2022).
Baca: Ganjar Zakat Melalui Baznas, Diikuti Para Bupati Wali Kota
Tren yang bagus tersebut, lanjut Ganjar, merupakan hasil kerja keras yang dilakukan Pemprov Jateng bersama Baznas Jateng dalam mengoptimalkan dan membangun pengetahuan mengenai ZIS. Setelah pengetahuan diperoleh maka akan muncul kesadaran. Dari kesadaran itulah setiap ASN membayar ZIS.”Jadi ZIS, jangan salah, kekuatan ini dahsyat sekali. Kiai Daroji (Ketua Baznas Jateng, red) ini sudah
improve dengan berbagai kegiatan. Ada yang konsumtif ada yang produktif. Ada pelatihan, ada ekonomi. Ya kalau bicara soal beasiswa, menolong orang di rumah sakit, tidak bisa bayar sekolah, bangun rumah itu sudah terlalu banyak. Tapi yang ide produktif ini jauh lebih banyak sehingga kalau ini bisa kita optimalkan rasa-rasanya akan banyak masyarakat yang kurang mampu akan tertolong," jelasnya.Optimalisasi dalam menghimpun ZIS dari ASN merupakan contoh yang diberikan kepada masyarakat yang lebih luas. Maka dari itu sektor di luar ASN atau pemerintahan bisa didorong. Di antaranya perusahaan, hasil industri, hasil pertanian, dan berbagai sektor lainnya.Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Daroji menambahkan, jumlah ZIS dari ASN Pemprov Jateng diperkirakan akan bertambah sehingga akhir tahun nanti dapat mencapai Rp 70 miliar.”Itu dari ASN saja. Kalau ditambah dengan ZIS yang masuk dari 30 Baznas kabupaten/kota, UPZ masjid-masjid, dan lainnya maka target tahun ini sebesar Rp 2,1 triliun akan bisa tercapai," tegasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_324956" align="alignleft" width="1280"]

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Sukoharjo – Nilai zakat yang dihimpun Baznas Jawa Tengah dari aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jateng hingga awal Oktober 2022 sudah mencapai Rp 57 miliar. Nilai itu bahkan sudah setara dengan total zakat ASN pada 2021 lalu.
Dengan sisa bulan di 2022 ini maka potensi nilai zakat dari ASN Pemprov Jateng bisa bertambah lebih banyak.
Nilai zakat dari ASN Pemprov Jatneg dari tahun ke tahun juga terus mengalami peningkatan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pada awal ia menjabat nilai zakat, infak dan sedekah (ZIS) hanya sekitar Rp 110 juta.
Setelah ASN Pemprov Jateng didorong, ZIS pada tahun 2015 naik menjadi Rp 1,9 miliar. Trennya terus naik dari tahun ke tahun setelah ada aturan, sehingga pada tahun 2016 menjadi sekitar Rp 8,5 miliar, tahun 2017 sekitar Rp 18,1 miliar, tahun 2018 melonjak menjadi Rp 31,7 miliar.
Tren itu terus berlanjut menjadi Rp 48,9 miliar pada tahun 2019, Rp 50,4 miliar tahun 2020, dan pada tahun 2021 mencapai Rp 57 miliar. Untuk tahun 2022 per bulan Oktober 2022 sudah mencapai Rp 57 miliar.
”Ini kita mulai dari partisipasi teman-teman di pemerintahan. Alhamdulillah grafiknya di Jawa Tengah, di Pemprov yang saya mulai, minimal tanggung jawab saya, itu naik terus dan bagus naiknya. Kelipatannya juga sangat tinggi," kata Ganjar membuka Rakorda BAZNAS dan LAZ se-Jateng di Hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Jumat (14/10/2022).
Baca: Ganjar Zakat Melalui Baznas, Diikuti Para Bupati Wali Kota
Tren yang bagus tersebut, lanjut Ganjar, merupakan hasil kerja keras yang dilakukan Pemprov Jateng bersama Baznas Jateng dalam mengoptimalkan dan membangun pengetahuan mengenai ZIS. Setelah pengetahuan diperoleh maka akan muncul kesadaran. Dari kesadaran itulah setiap ASN membayar ZIS.
”Jadi ZIS, jangan salah, kekuatan ini dahsyat sekali. Kiai Daroji (Ketua Baznas Jateng, red) ini sudah
improve dengan berbagai kegiatan. Ada yang konsumtif ada yang produktif. Ada pelatihan, ada ekonomi. Ya kalau bicara soal beasiswa, menolong orang di rumah sakit, tidak bisa bayar sekolah, bangun rumah itu sudah terlalu banyak. Tapi yang ide produktif ini jauh lebih banyak sehingga kalau ini bisa kita optimalkan rasa-rasanya akan banyak masyarakat yang kurang mampu akan tertolong," jelasnya.
Optimalisasi dalam menghimpun ZIS dari ASN merupakan contoh yang diberikan kepada masyarakat yang lebih luas. Maka dari itu sektor di luar ASN atau pemerintahan bisa didorong. Di antaranya perusahaan, hasil industri, hasil pertanian, dan berbagai sektor lainnya.
Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Daroji menambahkan, jumlah ZIS dari ASN Pemprov Jateng diperkirakan akan bertambah sehingga akhir tahun nanti dapat mencapai Rp 70 miliar.
”Itu dari ASN saja. Kalau ditambah dengan ZIS yang masuk dari 30 Baznas kabupaten/kota, UPZ masjid-masjid, dan lainnya maka target tahun ini sebesar Rp 2,1 triliun akan bisa tercapai," tegasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha