Rabu, 19 November 2025


Desa Larangan telah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan didukung anggaran dari Dana Desa. Desa tersebut juga punya program bapak asuh anak stunting dengan anggaran swadaya. Selain itu ada program Dahsyat, yakni Dapur Sehat Atasi Stunting.

”Saya senang melihat kekompakan warga mengatasi stunting. Di Brebes ini karena potensi stuntingnya tinggi, maka kerja kita mesti lebih keras lagi, lebih sistematis lagi. Tapi melihat ini, saya percaya penanganan stunting berjalan baik," kata Ganjar.

Dijelaskan jika sosialisasi stunting tidak hanya dilakukan pada ibu hamil semata, tapi juga pasangan yang akan menikah. Saat mengecek kegiatan Posyandu itu, Ganjar menemukan ada pasangan yang akan menikah dan dilakukan assesment.

”Mereka dicek ya cek darah dan tensi dan lainnya. Perempuannya biasanya ada anemia dan dikasih vitamin. Artinya sebenarnya pemerintah mulai dari desa, kecamatan juga, terus kemudian di puskesmas mereka semua bisa memberikan informasi yang benar," ucapnya.

Baca: Sedih! 1.465 Bayi di Semarang Alami Stunting

Dan pada mereka yang bermasalah, sudah ada program yang dilakukan. Mereka dengan cepat melakukan penanganan baik sejak dalam kandungan maupun saat sudah melahirkan.

Ganjar berharap program-program yang dijalankan tidak hanya sekadar seremony. Artinya, program itu tetap dijalankan dengan serius.”Ini enggak boleh menjadi seremoni ketika pejabat mau datang. Ini harus jadi gerakan terus menerus untuk membangun kesadaran pentingnya mengatasi stunting," pungkasnya.Sementara itu, salah satu kader Posyandu Desa Larangan, Kartiti mengatakan, ada 34 anak stuntint di desanya itu. Mereka semua sudah ditangani dan dipantau asupan gizinya tiap hari.”Kami memberikan bantuan Rp 25.000 kepada setiap sasaran. Bantuan bukan berupa uang, melainkan bahan makanan. Kami kerja sama dengan Kampung KB untuk program itu," ucapnya.Selain itu, kader Posyandu juga selalu sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. Setiap ada pasangan yang mau menikah, juga dilakukan sosialisasi serta tes kesehatan.Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler