Rabu, 19 November 2025


Bahkan menurut Kepala Balai Transportasi Jateng Joko Setiawan dengan program ini, penumpang bisa cashback pembelian tiket Trans Jateng hingga 100 persen pada periode 1 Desember 2022 hingga akhir Februari 2023 nanti.

”Program itu untuk menarik minat konsumen beralih ke transaksi nontunai yang saat ini masih kecil,” katanya.

Fitur baru ini telah diluncurkan secara resmi oleh Dishub Jateng pada Senin (28/11/2022) di Hotel Patrajasa, Kota Semarang.

Baca: Ganjar dan Istri Numpang Bus Trans Jateng Pulang ke Rumah Dinas

Joko menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan dan evaluasi, salah satunya terhadap aplikasi yang saat ini hanya support di Android. Namun ke depan, pihaknya tetap akan mengembangkan untuk support di IOS.

”Sekaligus kita juga melakukan evaluasi dan feedback. Jadi kita harapannya, kalau ada masukan, bahkan mungkin hal-hal yang tidak menyenangkan pun, kirim feedback ke kami, supaya kami bisa melakukan terus pembenahan, kemudian pemutakhiran informasi, data-data dan semua hal," jelas Joko.

Sementara Kepala Dishub Jateng Henggar Budi Anggoro menambahkan, sebelumnya, Trans Jateng sudah menyediakan layanan cashless beker jasama dengan bank pemerintah. Alat pembayarannya menggunakan kartu.

Baca: Murah Banget! Tarif BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Hanya Rp 4 Ribu, Pelajar Rp 2 Ribu
Baca: Murah Banget! Tarif BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Hanya Rp 4 Ribu, Pelajar Rp 2 RibuHadirnya alat pembayaran terbaru lewat aplikasi Si Anteng, diharapkan Henggar akan lebih memberikan banyak pilihan mudah bagi konsumen untuk mendapatkan tiket.”Tentu apa yang dilakukan untuk lebih menciptakan pelayanan BRT Trans Jateng yang lebih akuntabel lagi, tidak perlu repot-repot lagi menyiapkan uang kembalian," katanya.Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah serta Manajemen Industri Bank Indonesia Perwakilan Jateng Noviarso Manullang menyambut baik inovasi pengembangan alat pembayaran yang dilakukan Trans Jateng.Menurutnya, upaya tersebut adalah bagian dari komitmen bagaimana mendorong penggunaan teknologi, untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.”Ini adalah sebuah proses perubahan budaya. Perubahan kebiasaan. Artinya infrastruktur yang ada mempengaruhi. Nha tentunya kita melihat bahwa proses ini tidak bisa berjalan cepat. Tapi kami melihat bahwa ini bisa dilakukan," ungkapnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler