– Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin meminta kepolisian membebaskan sejumlah warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Permintaan itu sebagai respon atas kekerasan aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo. Sejumlah warga itu ditahan lantaran protes adanya pengukuran penambangan batu andesit tersebut.
Cak Imin juga mengaku telah berkoordiansi dengan Kapolri terkait ini. “Saya sudah bicara dengan Kapolri, kami minta untuk utamakan berdialog dulu dan bebebaskan warga yang ditangkap aparat," katanya saat berkunjung ke
, Rabu (9/2/2022).
Cak Imin, juga turut meminta aparat untuk tidak melakukan hal yang dapat menimbulkan konflik. Jangan sampai, suasana di wilayah tersebut semakin panas karena adanya gesekan-gesekan.
“Tekankan untuk berdialog dulu jangan sampai panas, warga yang ditangkap itu juga dibebaskan dan diajak berdialog,” lanjutnya.
Kepala daerah di wilayah setempat juga diminta untuk turun tangan menjembatani konflik. Komisi III DPR RI sendiri, kata Muhaimin, akan turut menjembatani penanganan konflik ini.“Dalam hal ini harus mengedepankan penyadaran dan dialog dulu, itu yang paling utama,” pungkasnya.Sebelumnya, Komnas HAM juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Wadas. Bahkan Komnas HAM siap memberikan pendampingan hukum kepada warga yang menolak desanya dijadikan lokasi penambangan quarry.“Komnas HAM RI juga menyesalkan adanya penangkapan terhadap warga yang sampai saat ini masih ditahan di Polres Purworejo,” kata Beka Ulung Hapsara, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM RI, Rabu (9/2/2022). Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_271152" align="alignleft" width="1280"]

Wakil Ketua DPR RI Muhaimi Iskandar (MURIANEWS/Anggaara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin meminta kepolisian membebaskan sejumlah warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Permintaan itu sebagai respon atas kekerasan aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo. Sejumlah warga itu ditahan lantaran protes adanya pengukuran penambangan batu andesit tersebut.
Baca juga: Komnas HAM Minta Warga Wadas Yang Ditahan Polisi Dibebaskan
Cak Imin juga mengaku telah berkoordiansi dengan Kapolri terkait ini. “Saya sudah bicara dengan Kapolri, kami minta untuk utamakan berdialog dulu dan bebebaskan warga yang ditangkap aparat," katanya saat berkunjung ke
Kudus, Rabu (9/2/2022).
Cak Imin, juga turut meminta aparat untuk tidak melakukan hal yang dapat menimbulkan konflik. Jangan sampai, suasana di wilayah tersebut semakin panas karena adanya gesekan-gesekan.
“Tekankan untuk berdialog dulu jangan sampai panas, warga yang ditangkap itu juga dibebaskan dan diajak berdialog,” lanjutnya.
Baca juga: Tagar #WadasMelawan Rajai Twitter Pagi Ini
Kepala daerah di wilayah setempat juga diminta untuk turun tangan menjembatani konflik. Komisi III DPR RI sendiri, kata Muhaimin, akan turut menjembatani penanganan konflik ini.
“Dalam hal ini harus mengedepankan penyadaran dan dialog dulu, itu yang paling utama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komnas HAM juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Wadas. Bahkan Komnas HAM siap memberikan pendampingan hukum kepada warga yang menolak desanya dijadikan lokasi penambangan quarry.
“Komnas HAM RI juga menyesalkan adanya penangkapan terhadap warga yang sampai saat ini masih ditahan di Polres Purworejo,” kata Beka Ulung Hapsara, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM RI, Rabu (9/2/2022).
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi