Masyarakat yang sebelumnya kurang begitu melek teknologi, kemudian dipaksa untuk belajar teknologi-teknologi baru. Begitu juga dengan budaya-budaya yang ada di dalamnya.
Hal ini juga yang kemudian terjadi di sektor pariwisata. Di mana telah terjadi perubahan kultur baik dari segi pengambilan keputusan hingga hal lain yang menyertainya.
Itu disampaikan Retno saat menjadi narasumber di Jateng Digital Conference (JDC) 2023 kembali digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah (Jateng) Rabu (1/3/2023).
’’Kita tahu bahwa pandemi ini sudah berakhir. Ini adalah era kebangkitan pariwisata. Digitalisasi itu sekarang menjadi keniscayaan dan ini banyak mengubah hal-hal di sekitar kita,’’ katanya.
Dia pun memberi contoh, seperti reservasi hotel yang pelan-pelan kini tidak lagi melalui telepon atau datang secara langsung. Para pelancong, saat ini lebih senang melalui aplikasi yang tersedia di telepon genggam.
Pemilihan hotel kini juga berbeda dibanding yang lalu. Di mana saat ini banyak yang memilih hotel berdasarkan testimoni. Hal ini tentunya juga mengubah promosi mereka.’’Yang dulu kami iklankan di konvensional. Kini, kami menggunakan jasa para influenser, karena saat ini bisa kami ketahui sebelum memutuskan untuk pergi ke mana. Kita selalu melihat review-review terlebih dahulu,’’ sambungnya.Walau demikian, pihaknya yakin perubahan atau laju transformasi industry 4.0 yang sepenuhnya berbasis digital ini, tetap masih akan menyisakan sejumlah hal-hal konvensional untuk melengkapinya.’’Saya sepakat jika online ini tidak bisa menggantikan offline. Dia hanya melengkapi,’’ ujarnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Solo – General Manager (GM) The Sunan Hotel Retno Wulandari menyebut pandemi Covid-19 di Indonesia beberapa waktu lalu sangat berperan dalam mendorong perkembangan transformasi industri 4.0.
Masyarakat yang sebelumnya kurang begitu melek teknologi, kemudian dipaksa untuk belajar teknologi-teknologi baru. Begitu juga dengan budaya-budaya yang ada di dalamnya.
Hal ini juga yang kemudian terjadi di sektor pariwisata. Di mana telah terjadi perubahan kultur baik dari segi pengambilan keputusan hingga hal lain yang menyertainya.
Baca: Transformasi Industri 4.0 Tidak Bisa Ditolak
Itu disampaikan Retno saat menjadi narasumber di Jateng Digital Conference (JDC) 2023 kembali digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Tengah (Jateng) Rabu (1/3/2023).
’’Kita tahu bahwa pandemi ini sudah berakhir. Ini adalah era kebangkitan pariwisata. Digitalisasi itu sekarang menjadi keniscayaan dan ini banyak mengubah hal-hal di sekitar kita,’’ katanya.
Dia pun memberi contoh, seperti reservasi hotel yang pelan-pelan kini tidak lagi melalui telepon atau datang secara langsung. Para pelancong, saat ini lebih senang melalui aplikasi yang tersedia di telepon genggam.
Pemilihan hotel kini juga berbeda dibanding yang lalu. Di mana saat ini banyak yang memilih hotel berdasarkan testimoni. Hal ini tentunya juga mengubah promosi mereka.
’’Yang dulu kami iklankan di konvensional. Kini, kami menggunakan jasa para influenser, karena saat ini bisa kami ketahui sebelum memutuskan untuk pergi ke mana. Kita selalu melihat review-review terlebih dahulu,’’ sambungnya.
Walau demikian, pihaknya yakin perubahan atau laju transformasi industry 4.0 yang sepenuhnya berbasis digital ini, tetap masih akan menyisakan sejumlah hal-hal konvensional untuk melengkapinya.
’’Saya sepakat jika online ini tidak bisa menggantikan offline. Dia hanya melengkapi,’’ ujarnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi