Rabu, 19 November 2025


Kemudian ada sebanyak 160 desa kategori berkembang kemandirian energi dan desa dengan kategori inisiatif sebanyak 2.148 desa.

Mayoritas dari desa-deas itu memanfaatkan energi-energi alternatif seperti biogas hingga tenaga surya. Di mana setelahnya dikonversikan sebagai bahan bakar untuk memasak dan sejumlah kebutuhan lainnya.

”Memang untuk saat ini kami masih berjalan dan belum menargetkan desa ini benar-benar maksimal dalam pemanfaatan energi terbarukan. Namun sejauh ini mulai berjalan baik,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas ESDM Jateng Boedyo Dharmawan, di Semarang, Senin (19/6/2023).

Baca: Ganjar Siap Fasilitasi Kendaraan Hemat Energi Karya Mahasiswa

Dia menambahkan, sebagian besar dari desa mandiri energi saat ini memang masih berproses untuk menjadi desa yang memanfaatkan energi terbarukan dengan maksimal. Namun memang, sejumlah kendala jadi penghambatnya.

Meski begitu, banyak masyarakat desa khususnya di dua ribuan desa tersebut bisa dibilang lebih mandiri energi ketimbang masyarakat perkotaan.”Orang di kota diambil gasnya mereka mungkin tidak bisa memasak. Namun di desa-desa yang sudah merintis energi terbarukan bahkan masih bisa memasak bahkan tanpa gas elpiji melainkan biogas,” ungkapnya.Baca: Berantas TPPO, Polda Jateng Gandeng Disnaker dan DinsosJateng sendiri diklaim memiliki banyak potensi energi baru terbarukan (EBT) yang perlu dioptimalkan. Seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin, dan air yang tersebar di banyak daerah di wilayah itu. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini