Trans Jateng Fokus Pelayanan, akan Jangkau 62 Persen Wilayah Jateng
Anggara Jiwandhana
Jumat, 21 November 2025 14:07:00
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan jika operasional Bus Trans Jateng yang dikelola oleh pemerintah daerah tidak berorientasi pada keuntungan bisnis.
Penegasan ini disampaikan Luthfi, meskipun terdapat rencana untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) pada Trans Jateng.
”Napasnya transportasi umum itu tidak boleh bisnis, karena itu kan pelayanan publik. Coba nanti pertimbangkan lagi. Prinsipnya saya setuju (Trans Jateng dikelola secara BLUD) sejauh tetap mengedepankan pelayanan,” kata Luthfi saat menerima jajaran Dinas Perhubungan Jateng di kantornya pada Jumat, (21/11/2025)
Menindaklanjuti arahan Gubernur, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arif Djatmiko, menyatakan pihaknya terus meningkatkan pengelolaan Trans Jateng, mengingat tren positif yang dicapai sejak diluncurkan pada 2017.
”Tahun kemarin (2024) saja sudah ada 9,5 juta penumpang. Artinya, semakin banyak masyarakat Jawa Tengah yang terlayani,” jelas Arif.
Arif Djatmiko memaparkan, rencana pengembangan Trans Jateng ke depan bukan lagi berfokus pada penambahan armada Trans Jateng semata, melainkan pada integrasi total dengan moda transportasi lain.
Strategi utamanya adalah menggandeng layanan eksisting milik kabupaten/kota dan pedesaan, seperti angkutan subregional, angkutan kota, dan angkutan pedesaan, agar semua terintegrasi dalam satu sistem layanan Trans Jateng.
”Jadi, bukan menambah armada Trans Jateng, melainkan menggandeng layanan eksisting milik kabupaten/kota dan pedesaan agar terintegrasi dalam satu sistem,” tegas Arif.
Dinas Perhubungan menargetkan pada tahun 2027, integrasi layanan transportasi ini bisa menjangkau seluruh jenjang, mulai dari subregional hingga desa. Dengan pendekatan ini, jumlah masyarakat yang terlayani diproyeksikan meningkat secara signifikan
”Subregionalnya jalan, kotanya terhubung, kabupatennya terintegrasi, dan desa-desanya ikut tersambung,” ujarnya optimistis.
Sejak diluncurkan pada 2017, Trans Jateng kini mengoperasikan 7 koridor dengan total 115 bus, melayani sekitar 40% kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Koridor-koridor tersebut mencakup rute strategis seperti Semarang–Bawen, Solo–Sragen, hingga Magelang–Purworejo. Adapun target jangka panjang pada 2030 adalah memperluas layanan menjadi 12 koridor, menjangkau 62,86% wilayah Jateng.



