Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah mengalami penurunan. Pada Februari 2024, prosentase pengangguran terbuka di Jateng tercatat mencapai 4,39 persen.

Prosentase ini menurun 0,85% jika dibandingkan pada prosentase setahun sebelumnya, pada Februari 2023. Hal ini diklaim terjadi karena iklim investasi di Jawa Tengah yang semakin baik.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, investasi yang terus tumbuh menjadi faktor utama menurunnya angka pengangguran terbuka di wilayahnya. Hal ini akan terus diupayakan agar menjadi lebih baik.

"Banyaknya investor yang masuk ke Jawa Tengah dengan dibukanya rumah makan dan pabrik-pabrik, semakin menumbuhkan perekonomian masyarakat dan menekan pengangguran," kata Nana Sudjana usai meresmikan Rumah Makan Padang Payakumbuah di Kota Semarang, Senin (13/5/2024).

Dijelaskan juga oleh Nana Sudjana, prosentase tingkat pengangguran terbuka di Jateng saat ini berada di bawah angka pengangguran terbuka nasional. Untuk angka pengganguran nasional tercatat mencapai 4,82 persen.

Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah tercatat sebanyak 20,41 juta orang. Jumlah ini juga diketahui naik 0,45 juta orang dibandingkan Februari 2023.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Jumlahnya naik sebesar 0,15 juta orang. Disusul Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,12 juta orang.

Kemudian, Kota Semarang tercatat menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan sekitarnya.

"Kami berharap lebih banyak lagi investor yang masuk sehingga akan menambah lapangan pekerjaan. Ketika pengangguran turun maka angka kemiskinan juga akan ikut turun," jelas Nana Sudjana.

Sementara itu, berdasarkan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, capaian realisasi investasi triwulan 1 2024 di Jateng mencapai Rp15,167 triliun. Capain ini meningkat 19 persen dibandingkan periode sama di 2023.

Dengan kinerja ini, Jateng mampu mengentaskan pengangguran ke dunia kerja sebesar 78.204 orang. Meski demikian, realisasi investasi di Jateng masih akan terus ditingkatkan sepanjang tahu 2024 ini.

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari optimistis, mampu mencapai target realisasi investasi yang diberikan BKPM RI sebesar Rp77,43 triliun di akhir 2024. Pada triwulan I tahun 2024, penanam modal dalam negeri mendominasi investasi di Jateng.

Tercatat pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM): Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp9,313 triliun. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp5,854 triliun. Sementara, jumlah proyek yang dibuat mencapai 13.927 unit dengan serapan tenaga kerja 78.204 orang.

Bila dibandingkan dengan periode sama 2023, realisasi PMA naik 2,66 persen. Sementara realisasi investasi PMDN naik 15,98 persen. Adapun, total realisasi di triwulan I 2023 mencapai Rp12,78 triliun, sementara di 2024 pada periode sama mencapai 15,67 triliun.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler