Kejari Purwokerto Klaim Selamatkan Rp 203,7 Miliar Uang Negara
Budi Santoso
Senin, 22 Juli 2024 15:40:00
Murianews, Purwokerto – Melalui kegiatan litigasi dan nonlitigasi, Kejari Purwokerto (Kejaksaan Negero Purwokerto) mengklaim telah menyelamatkan Rp 203, 7 miliiar uang negara. Litigasi dan nonlitigasi dilaksanakan di Seksi Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara).
Uang negara dalam jumlah besar tersebut berhasil diselamatkan dalam kurun waktu Januari-Juli 2024. Hal ini seperti disampaikan Kajari Purwokerto, Gloria Sinuhaji, Senin (22/7/2024).
“Di bidang datun memang cukup banyak kegiatan litigasi yang kami lakukan. Ini ada tiga kegiatan litigasi di mana kami selaku kuasa tergugat berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 202.951.216.000,00," kata Gloria Sinuhaji seperti dilansir Antara.
Kejari Purwokerto selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN) saat mewakili PT BPR BKK Purwokerto (Perseroda) Cabang Wangon selaku tergugat 1 berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp1,5 miliar.
Selanjutnya saat JPN mewakili Direktur Perumdam Tirta Satria Banyumas selaku tergugat 1 berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp687,7 juta dalam perkara sengketa kepemilikan tanah.
Selain itu, Kejari Purwokerto selaku JPN juga berhasil memenangkan gugatan perdata melawan Ir. Eko Tjiptartono selaku penggugat. Sehingga berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp200,7 miliar.
"Ini tiga kegiatan litigasi yang berhasil kami menangkan selaku JPN," jelas Kajari menambahkan.
Sementara itu, untuk kegiatan nonlitigasi yang berupa mediasi, Kejari Purwokerto berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 755.146.331,00. Sedangkan berkait dengan penanganan di Seksi Pidana Umum, hingga bulan Juli 2024 Kejari Purwokerto sudah menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas sebanyak 296 perkara.
Sebanyak 202 perkara di antaranya sudah berhasil dieksekusi. Berdasarkan data tersebut, tindak pidana narkotika mencapai 62 perkara. Kemudian tindak pidana perdagangan orang sebanyak tiga perkara dan judi online di tiga lokasi sebanyak lima perkara dengan 12 tersangka.
