Hal itu dibuktikan dengan sejumlah indikator. Pertumbuhan ekonomi naik dari 4,96% pada triwulan I menjadi 5,28% di triwulan II 2025. Tingkat kemiskinan juga menurun dari 9,58% (Semester II 2024) menjadi 9,48% (Semester I 2025).
“Kita doakan bisa lebih menggigit lagi, karena keberhasilan pembangunan apapun parameternya adalah kesejahteraan masyarakat,” imbuh Ahmad Luthfi.
Selain itu, inflasi tetap terkendali meski meningkat dari 0,75% pada triwulan I menjadi 2,20% di triwulan II. Pemprov Jateng berkomitmen memperkuat pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, posko inflasi, serta koordinasi lintas sektoral di kabupaten/kota.
Capaian investasi juga mencatatkan hasil menggembirakan. Hingga semester I 2025, realisasi investasi mencapai Rp 45,58 triliun atau tertinggi di Pulau Jawa. Investasi terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, Hongkong, Korea Selatan, dan Samoa Barat. Sektor yang paling dominan meliputi industri alas kaki, tekstil, karet-plastik, elektronik, dan kawasan industri.
Murianews, Batang – Perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah diwarnai dengan penyampaian capaian pembangunan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Dalam upacara yang digelar di Lapangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Selasa (19/8/2025), Luthfi membeberkan tren positif pembangunan Jateng pada semester I tahun 2025.
“Enam bulan saya bersama Gus Yasin memimpin Provinsi Jawa Tengah, capaian pembangunan menunjukkan arah yang positif,” ujar Ahmad Luthfi di depan peserta upacara.
Hal itu dibuktikan dengan sejumlah indikator. Pertumbuhan ekonomi naik dari 4,96% pada triwulan I menjadi 5,28% di triwulan II 2025. Tingkat kemiskinan juga menurun dari 9,58% (Semester II 2024) menjadi 9,48% (Semester I 2025).
“Kita doakan bisa lebih menggigit lagi, karena keberhasilan pembangunan apapun parameternya adalah kesejahteraan masyarakat,” imbuh Ahmad Luthfi.
Selain itu, inflasi tetap terkendali meski meningkat dari 0,75% pada triwulan I menjadi 2,20% di triwulan II. Pemprov Jateng berkomitmen memperkuat pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, posko inflasi, serta koordinasi lintas sektoral di kabupaten/kota.
Capaian investasi juga mencatatkan hasil menggembirakan. Hingga semester I 2025, realisasi investasi mencapai Rp 45,58 triliun atau tertinggi di Pulau Jawa. Investasi terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, Hongkong, Korea Selatan, dan Samoa Barat. Sektor yang paling dominan meliputi industri alas kaki, tekstil, karet-plastik, elektronik, dan kawasan industri.
Demak tertinggi...
Kabupaten Demak menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi, yakni Rp 6,24 triliun, disusul Kendal, Batang, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Seiring itu, penyerapan tenaga kerja juga meningkat. Tercatat 222 ribu pekerja terserap sepanjang semester I 2025, atau tertinggi di Pulau Jawa.
“Ini penting di Jateng. Investasi padat modal juga menyerap tenaga kerja lebih banyak,” kata Ahmad Luthfi lagi.
Di bidang pendidikan, Pemprov Jateng mengalokasikan Rp 9,355 triliun. Anggaran ini digunakan untuk renovasi 322 sekolah, pembangunan 10 unit sekolah baru, beasiswa bagi 15 ribu siswa miskin, bantuan pendidikan untuk 1.100 anak putus sekolah, penguatan sekolah kemitraan, hingga modernisasi alat praktik di 63 SMK.
Sektor kesehatan juga menjadi perhatian. Pemprov tengah membangun Rumah Sakit Mata Daerah Soepardjo Roestam serta memperluas layanan kesehatan melalui program asuransi kesehatan dan Speling.
Untuk perumahan, tahun ini ditangani 26.356 unit rumah. Sementara pada bidang pekerjaan umum, dilakukan peningkatan jalan sepanjang 64,13 km, rehabilitasi 68,73 km, serta pemeliharaan rutin 2.307,26 km. Pembangunan jembatan, irigasi, dan infrastruktur lainnya turut digencarkan.
Di bidang sosial, Pemprov menyalurkan bantuan untuk 1.030 kelompok usaha bersama (Kube), sambungan listrik bagi rumah tangga kurang mampu, hingga layanan panti sosial. Secara umum, Ahmad Luthfi menilai capaian semester I 2025 menggembirakan. Namun ia menegaskan, capaian ini harus menjadi pijakan untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
“Membangun Jawa Tengah itu harus super team dan bersama-sama. Tidak boleh ada ego sektoral atau merasa superman. Nyawa Jawa Tengah adalah kebersamaan, gotong royong yang sudah diwariskan para pendahulu kita,” tegas Gubernur Ahmad Luthfi. (*)