30.805 Jemaah haji Jateng-DIY Sudah Berada di Tanah Suci
Cholis Anwar
Selasa, 20 Juni 2023 12:47:57
Gentur Rachma Indriadi, Humas PPIH Embarkasi Solo, mengatakan bahwa saat ini sudah ada 30.805 jemaah yang berada di Arab Saudi, namun ini baru mencakup kloter 85.
”Masih ada 14 kloter lagi yang akan tiba hingga Kamis besok,” ungkapnya.
Total jumlah jemaah haji dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang diberangkatkan mencapai 35.320 orang, dengan persentase 30 persen merupakan lansia. Jumlah ini mengalami peningkatan sedikit dari rencana awal yang mencakup 95 kloter atau 33.524 jemaah.
Baca: Jelang Wukuf, Jemaah Haji Indonesia Diimbau BeginiAlokasi 30 persen untuk lansia ini bertujuan untuk memberikan prioritas kepada mereka yang seharusnya berangkat pada tahun yang terkena pandemi Covid-19.
”Tahun ini, yaitu 2023, 30 persen dari jumlah jemaah kita adalah lansia. Tentu ini menuntut kerja ekstra bagi petugas. Namun, dengan kerjasama antara petugas, ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom), pelayanan menjadi semakin lancar. PPIH Arab Saudi juga siap membantu petugas kloter dalam melayani jemaah,” katanya.
Untuk memastikan kelancaran ibadah bagi kelompok lansia, jemaah berisiko tinggi, dan jemaah dengan kebutuhan khusus, para petugas harus bekerja ekstra.Dalam melaksanakan ibadah umroh wajib, petugas harus mengarahkan jemaah haji, terutama lansia, jemaah berisiko tinggi, dan jemaah dengan kebutuhan khusus. Pengaturan ini dilakukan agar tidak semua jemaah langsung melakukan umroh, tetapi bisa dipilah terlebih dahulu.”Bagi mereka yang masih muda, sehat, dan energik, mereka dapat melaksanakan umroh wajib secara langsung. Namun, bagi jemaah lansia, berkebutuhan khusus, atau berisiko tinggi, mereka akan diarahkan untuk melaksanakan umroh pada jam malam atau pagi karena jemaahnya lebih sedikit di Masjidil Haram,” tambahnya.
Baca: Jemaah Haji asal Kudus Mulai DiberangkatkanSelain itu, petugas juga menghindari jam salat wajib, karena biasanya saat itu saf salat dipadati oleh para jemaah dan dapat menghambat pergerakan mereka. Jemaah lansia atau dengan kebutuhan khusus akan mendapatkan arahan dari PPIH.”Dalam tahap puncak haji saat ini, diharapkan jemaah dapat menjaga stamina dan mengatur fisik mereka sehingga dapat menjalani ibadah dengan baik,” ujarnya.
Murianews, Semarang – Sebanyak 30.805 jemaah haji asal Jawa Tengah (Jateng) dan DI Yogyakarta telah tiba di Tanah Suci Mekkah pada Selasa (20/6/2023). Jumlah tersebut mencakup 85 kloter yang sudah diberangkatkan.
Gentur Rachma Indriadi, Humas PPIH Embarkasi Solo, mengatakan bahwa saat ini sudah ada 30.805 jemaah yang berada di Arab Saudi, namun ini baru mencakup kloter 85.
”Masih ada 14 kloter lagi yang akan tiba hingga Kamis besok,” ungkapnya.
Total jumlah jemaah haji dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang diberangkatkan mencapai 35.320 orang, dengan persentase 30 persen merupakan lansia. Jumlah ini mengalami peningkatan sedikit dari rencana awal yang mencakup 95 kloter atau 33.524 jemaah.
Baca: Jelang Wukuf, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Begini
Alokasi 30 persen untuk lansia ini bertujuan untuk memberikan prioritas kepada mereka yang seharusnya berangkat pada tahun yang terkena pandemi Covid-19.
”Tahun ini, yaitu 2023, 30 persen dari jumlah jemaah kita adalah lansia. Tentu ini menuntut kerja ekstra bagi petugas. Namun, dengan kerjasama antara petugas, ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom), pelayanan menjadi semakin lancar. PPIH Arab Saudi juga siap membantu petugas kloter dalam melayani jemaah,” katanya.
Untuk memastikan kelancaran ibadah bagi kelompok lansia, jemaah berisiko tinggi, dan jemaah dengan kebutuhan khusus, para petugas harus bekerja ekstra.
Dalam melaksanakan ibadah umroh wajib, petugas harus mengarahkan jemaah haji, terutama lansia, jemaah berisiko tinggi, dan jemaah dengan kebutuhan khusus. Pengaturan ini dilakukan agar tidak semua jemaah langsung melakukan umroh, tetapi bisa dipilah terlebih dahulu.
”Bagi mereka yang masih muda, sehat, dan energik, mereka dapat melaksanakan umroh wajib secara langsung. Namun, bagi jemaah lansia, berkebutuhan khusus, atau berisiko tinggi, mereka akan diarahkan untuk melaksanakan umroh pada jam malam atau pagi karena jemaahnya lebih sedikit di Masjidil Haram,” tambahnya.
Baca: Jemaah Haji asal Kudus Mulai Diberangkatkan
Selain itu, petugas juga menghindari jam salat wajib, karena biasanya saat itu saf salat dipadati oleh para jemaah dan dapat menghambat pergerakan mereka. Jemaah lansia atau dengan kebutuhan khusus akan mendapatkan arahan dari PPIH.
”Dalam tahap puncak haji saat ini, diharapkan jemaah dapat menjaga stamina dan mengatur fisik mereka sehingga dapat menjalani ibadah dengan baik,” ujarnya.