Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, sebagian lahan dalam proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1, yang membentang dari Semarang/Kaligawe hingga Sayung, diperkirakan tidak akan selesai pada 2024.

Menurut Basuki, proyek Jalan Tol tersebut masih ada proses pembebasan lahan yang harus dilakukan. selain itu juga masih ada proses reklamasi untuk beberapa lahan yang dilawati tol.

”Kalau Semarang-Demak belum (rampung pada 2024) karena pembebasan lahannya kan baru sekarang yang tadinya tanah musnah menjadi tanah tidak musnah. Ada 40 persen yang dia akan melakukan reklamasi, abis itu baru diappraisal,” jelas Basuki mengutip Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Sebelumnya, Peraturan Presiden (Perpres) yang berkaitan dengan pengadaan tanah musnah dalam proyek ini telah diterbitkan dan saat ini sedang diinventarisasi. Inventarisasi ini bertujuan untuk mengubah status tanah dari musnah menjadi tidak musnah.

Basuki optimistis bahwa dengan langkah ini, proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan.

Basuki juga memaparkan bahwa anggaran untuk proyek tol ini pada tahun 2023 sebesar Rp 1,1 triliun, yang berasal dari Automatic Adjustment.

Dia menjelaskan bahwa Automatic Adjustment sebesar Rp 6,7 triliun digunakan untuk berbagai proyek di bidang Bina Marga, Sumber Daya Air (SDA), dan Cipta Karya (CK).

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,4 kilometer yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung, sepanjang 10,39 kilometer, mendapatkan dukungan konstruksi dari Pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu, Seksi 2 Sayung-Demak, sepanjang 16,01 kilometer, mendapat investasi dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dikelola oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium dengan anggaran sebesar Rp 5,9 triliun.

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak memiliki peran ganda, selain sebagai infrastruktur transportasi, juga berfungsi sebagai tanggul laut, yang menjadikan pembebasan lahan sebagai bagian yang kompleks dan penting dalam proyek ini.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler