Nana Sudjana Fokus Kendalikan Inflasi dan Penanganan Kemiskinan
Cholis Anwar
Senin, 25 September 2023 18:10:00
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), di bawah kepemimpinan Nana Sudjana, fokus untuk pengendalian inflasi di wilayahnya. Selain itu juga fokus pada upaya percepatan penanganan kemiskinan.
Dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jateng, Pj Gubernur mengungkapkan beberapa langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah kenaikan inflasi.
”Upaya Pemerintah Provinsi Jateng (dalam) mengendalikan inflasi, antara lain dengan menjaga stabilisasi harga melalui operasi pasar, pemberian bantuan sosial, penguatan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, penyediaan layanan angkutan umum di kawasan aglomerasi perkotaan, peningkatan produktivitas dan cadangan pangan, serta peran Tim Pengendali Inflasi Daerah, baik Provinsi dan Kabupaten/Kota,” jelas Nana Sudjana dalam keterangan tertulis yang diterima Murianews.com, Senin (25/9/2023).
Selain pengendalian inflasi, Pj Gubernur juga menyoroti beberapa prioritas pembangunan di Jateng. Salah satunya adalah penanganan kemiskinan. Menurut data terbaru, pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 10,77%, turun sebesar 0,21% dari September 2022 yang mencapai 10,98%.
Langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi kemiskinan, seperti mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan mereka, dan mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pemerintah berusaha mencapai target kemiskinan tahun 2023 di kisaran 9,86% - 9,05%.
Dalam hal pengangguran, tingkat pengangguran terbuka di Jateng pada Februari 2023 adalah sebesar 5,24%, mengalami penurunan sebesar 0,51% dari Februari 2022 yang mencapai 5,75%. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah berupaya untuk terus mengurangi tingkat pengangguran hingga akhir tahun 2023, dengan target di kisaran 5,48% - 4,80%.
”Upaya percepatan penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, serta pengangguran di Jateng (terus) diupayakan, antara lain melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan, stimulan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, listrik murah, pemberian kontribusi jaminan pembiayaan kesehatan, serta bantuan sosial berupa hewan ternak dan alat pertanian. Selain itu, adanya bantuan stimulan modal usaha dan pelatihan kerja untuk peningkatan SDM,” terangnya.



