Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan jika pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dinilai lebih rawan dibandingkan dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Hal ini disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantapan Isu-isu Strategis Jelang Pilkada Serentak 2024 di Hotel Kesambi, Kota Semarang, pada Rabu (26/6/2024).

”Pilkada lebih rawan daripada Pilpres karena pasangan calon (paslon) akan berhadapan di satu kabupaten/kota. Semakin sedikit paslon, semakin rawan situasinya,” kata Nana.

Untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait.

”Kami juga akan berkoordinasi dengan partai politik untuk menegaskan kepada paslon agar mampu mengendalikan partisipan atau konstituennya agar tidak terprovokasi,” tambahnya.

Menurut Nana, sinergi yang baik dapat membantu mengatasi segala permasalahan dengan lebih efektif. Ada empat indikator kesuksesan Pilkada yang dijabarkan oleh Nana, yaitu tingginya partisipasi masyarakat, terjaganya iklim kondusif, berjalannya setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan baik, dan pelayanan kepada masyarakat yang tetap berjalan lancar.

Karena itu, rakor yang dihadiri oleh Kesbangpolinmas dan Satpol PP dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah ini dinilai penting untuk memastikan persiapan dan kesiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Nana juga memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 di wilayahnya akan berjalan aman dan sukses.

Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda, mengingatkan sejumlah isu kerawanan Pilkada yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah netralitas aparatur sipil negara (ASN).

”Isu netralitas politik ASN di Pilkada perlu kita perhatikan bersama,” ujarnya.

Selain itu, Basya juga menyebut daerah-daerah rawan bencana, pulau-pulau terpencil, dan lainnya sebagai kerawanan tambahan yang perlu diantisipasi.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler