Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng berhasil meraih penghargaan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Award 2024 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno dalam acara Apresiasi dan Penghargaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penanganan Stunting 2024 yang berlangsung di Hotel PO Semarang, Rabu (26/6/2024).

Dalam kategori ini, Pemprov Jateng mendapatkan peringkat terbaik III dari 38 provinsi di Indonesia. sementara dalam pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja Tahun 2024, Provinsi Jateng meraih penghargaan Terbaik I (Pertama) Kategori Total Pelayanan KB Terbanyak.

”Kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya penghargaan dalam bidang program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. Pada prinsipnya, fokusnya adalah pada kualitas sumber daya manusia, termasuk percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan, sumber daya manusia yang unggul sangat penting untuk kemajuan bangsa di masa depan.

”Karena itu, pada momen Harganas ke-31 tahun 2024, BKKBN memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah berjasa dalam program pembangunan manusia, sehingga SDM menjadi unggul untuk menuju Indonesia maju,” tambahnya.

Sementara Sekda Provinsi Jateng, Sumarno menekankan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan penduduk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

”Keluarga menjadi madrasah pertama untuk anak-anak,” ujarnya.

Sumarno juga menyatakan bahwa Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa dukungan dari keluarga yang berkualitas.

”Keluarga sebagai madrasah pertama dalam proses pendidikan manusia mempunyai peran penting dalam membangun SDM berkualitas,” katanya.

Momentum Hari Keluarga Nasional ini menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi semua pihak dalam menangani masalah kependudukan, keluarga berencana, stunting, kemiskinan, dan sebagainya.

Sumarno menegaskan, penanganan stunting tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua pihak.

”Kami menggugah semua pihak untuk punya perhatian, peran, dan kontribusi, karena untuk penanganan stunting tidak bisa hanya dari inisiatif pemerintah saja, tetapi semua pihak harus terlibat,” ucapnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler