Wamenkes Puji Program Speling Jateng, Bisa Jadi Percontohan Nasional

Murianews, Salatiga – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus memuji program Dokter Spesialis Keliling (Speling) di Jawa Tengah. Menurutnya, program tersebut sangat efektif dalam melakukan skrining terhadap penderita Tuberkulosis (TB).

Terlebih program ini telah berhasil menjangkau 706 desa di Jawa Tengah dengan menerjunkan dokter spesialis yang dilengkapi alat portable x-ray.

”Ini sangat luar biasa, sudah saya cek ada foto rontgen juga di sini,” kata Benjamin saat meninjau Program Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Desa Seboto, Kabupaten Boyolali, dan Kelurahan Blotongan, Kabupaten Salatiga, Rabu (5/11/2025).

Benjamin menjelaskan, Speling dan CKG mampu mendeteksi beragam penyakit, mulai dari kencing manis, darah tinggi, hingga penyakit infeksi, tumor, atau kelainan paru-paru melalui foto rontgen dari alat portable x-ray.

Wamenkes berharap program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini dapat direplikasi secara nasional.

”Kalau program ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, maka masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari hari ini. Itu yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui cek kesehatan gratis,” jelasnya.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, penanganan TB merupakan salah satu prioritas nasional.

Dinas Kesehatan Provinsi Jateng bahkan telah meluncurkan program TB Express yang terintegrasi dengan kegiatan Speling dan CKG, melibatkan seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota.

Kasus TB...

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per 4 November 2025, estimasi kasus TB di Jateng tahun 2025 adalah 107.488 kasus. Kasus yang sudah ditemukan mencapai 73.028 kasus atau 68 persen dari estimasi.

Secara total, program Speling dan CKG telah melayani pemeriksaan kepada 10.864.676 orang di Jawa Tengah. Khusus untuk layanan TB, sebanyak 5.503.929 orang telah diperiksa.

Dari pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) terhadap 94.499 orang, ditemukan 2.605 kasus TB sensitive drug (SO) dan 260 kasus TB resisten drug (RO).