Ayah Terduga Korban Mutilasi Lapor Kehilangan Anak ke Polsek Grogol Sukoharjo
Dani Agus
Kamis, 25 Mei 2023 00:46:11
Pria berusia 78 tahun itu bernama Ratiman. Ia
melaporkan kehilangan anaknya yang bernama Rohmadi.
Diduga, anak yang dilaporkan hilang itu merupakan terduga korban mutilasi. Sampai saat ini, kasus ini masih dalam pengusutan pihak kepolisian.
Baca juga: Bikin Geger! Potongan Tangan dan Badan Ditemukan di Sungai SukoharjoMelansir dari Solopos.com, Kamis (25/4/2023), Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kapolsek Grogol AKP Marlin Supu Payu membenarkan ada seorang ayah yang melaporkan kehilangan anaknya.
”Ada bapak yang melaporkan anaknya hilang. Belum tahu (apakah terkait terduga korban mutilasi atau bukan). Tetapi memang anaknya hilang sudah sekitar 10 tahun,” ungkap AKP Marlin.
Ia tak berani memastikan kehadiran Ratiman kaitannya dengan Rohmadi yang disebut-sebut sebagai terduga korban mutilasi.
”Kalau ada hubungannya belum tahu. Kami belum tahu. Nama mungkin masih bisa sama. Tapi mungkin yang dicari masih ada ya Alhamdulilah,” ungkap AKP Marlin.
Ia mengatakan, dalam pelaporan tersebut keluarga tidak menunjukkan foto, nomor handphone maupun identitas lain sebagai perbandingan.AKP Marlin memastikan kepolisian saat ini masih mencoba mencari ciri-ciri sesuai yang disebutkan pelapor. Mengingat bisa saja nama anak yang dilaporkan hilang sama inisalnya dengan terduga korban, tetapi dalam kemungkinan lain bisa saja orang yang berbeda.”Kami masih belum tahu karena di Sukoharjo sudah ada beberapa laporan kehilangan yang dilaporkan ke Polres Sukoharjo. Bapak itu memang hanya ingin bertemu anaknya karena sudah 10 tahun tidak bertemu. Mencoba mencocokkan dengan korban (mutilasi) bisa saja,” jelas AKP Marlin.Sementara itu, Ratiman membuat laporan diantarkan salah satu kerabatnya asal Keprabon, Solo yang bernama Reno Andrianto (37). Kepada wartawan, Reno mengatakan kedatangannya di Mapolsek Grogol pada Rabu malam untuk melaporkan sanak saudaranya yang hilang.”Saya mengantar adiknya mbah saya (Ratiman) yang ada di Kebumen, bapaknya Mas Rohmadi. Ini baru melaporkan kehilangan tetapi belum tahu itu apakah (terduga korban mutilasi) Mas Rohmadi benar atau bukan,” ungkap Reno saat dijumpai wartawan seusai melaporkan ke Mapolsek Grogol.Ia mengungkapkan, Ratiman kali terakhir bertemu dengan Rohmadi sekitar 10 tahun lalu. Di antara keduanya, tak terhubung serta tak mengetahui kontak satu dengan lainnya.Bahkan ia menceritakan sempat dihubungi kepolisian wilayah Kebumen saat kabar identitas terduga korban mutilasi terungkap. ”Kemarin di kepolisian Kebumen menghubungi keluarga. Kemudian mbah saya mengontak keluarga di Solo. (Memastikan) apa benar (Rohmadi) berada di indekosnya itu, terus dicari tidak ada. Sudah berusaha dicari tetapi tidak punya HP,” ungkap Reno.Menurutnya, Rohmadi memiliki ciri-ciri rambut ikal dengan mata sedikit melotot. Sementara terkait keberadaan tato di tubuhnya Reno mengaku tak mengetahui lantaran tidak pernah melihat Rohmadi menanggalkan pakaiannya.
Murianews, Sukoharjo – Seorang pria asal Kebumen membuat laporan kehilangan anaknya ke Polsek Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023) malam.
Pria berusia 78 tahun itu bernama Ratiman. Ia
melaporkan kehilangan anaknya yang bernama Rohmadi.
Diduga, anak yang dilaporkan hilang itu merupakan terduga korban mutilasi. Sampai saat ini, kasus ini masih dalam pengusutan pihak kepolisian.
Baca juga: Bikin Geger! Potongan Tangan dan Badan Ditemukan di Sungai Sukoharjo
Melansir dari Solopos.com, Kamis (25/4/2023), Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kapolsek Grogol AKP Marlin Supu Payu membenarkan ada seorang ayah yang melaporkan kehilangan anaknya.
”Ada bapak yang melaporkan anaknya hilang. Belum tahu (apakah terkait terduga korban mutilasi atau bukan). Tetapi memang anaknya hilang sudah sekitar 10 tahun,” ungkap AKP Marlin.
Ia tak berani memastikan kehadiran Ratiman kaitannya dengan Rohmadi yang disebut-sebut sebagai terduga korban mutilasi.
”Kalau ada hubungannya belum tahu. Kami belum tahu. Nama mungkin masih bisa sama. Tapi mungkin yang dicari masih ada ya Alhamdulilah,” ungkap AKP Marlin.
Ia mengatakan, dalam pelaporan tersebut keluarga tidak menunjukkan foto, nomor handphone maupun identitas lain sebagai perbandingan.
AKP Marlin memastikan kepolisian saat ini masih mencoba mencari ciri-ciri sesuai yang disebutkan pelapor. Mengingat bisa saja nama anak yang dilaporkan hilang sama inisalnya dengan terduga korban, tetapi dalam kemungkinan lain bisa saja orang yang berbeda.
”Kami masih belum tahu karena di Sukoharjo sudah ada beberapa laporan kehilangan yang dilaporkan ke Polres Sukoharjo. Bapak itu memang hanya ingin bertemu anaknya karena sudah 10 tahun tidak bertemu. Mencoba mencocokkan dengan korban (mutilasi) bisa saja,” jelas AKP Marlin.
Sementara itu, Ratiman membuat laporan diantarkan salah satu kerabatnya asal Keprabon, Solo yang bernama Reno Andrianto (37). Kepada wartawan, Reno mengatakan kedatangannya di Mapolsek Grogol pada Rabu malam untuk melaporkan sanak saudaranya yang hilang.
”Saya mengantar adiknya mbah saya (Ratiman) yang ada di Kebumen, bapaknya Mas Rohmadi. Ini baru melaporkan kehilangan tetapi belum tahu itu apakah (terduga korban mutilasi) Mas Rohmadi benar atau bukan,” ungkap Reno saat dijumpai wartawan seusai melaporkan ke Mapolsek Grogol.
Ia mengungkapkan, Ratiman kali terakhir bertemu dengan Rohmadi sekitar 10 tahun lalu. Di antara keduanya, tak terhubung serta tak mengetahui kontak satu dengan lainnya.
Bahkan ia menceritakan sempat dihubungi kepolisian wilayah Kebumen saat kabar identitas terduga korban mutilasi terungkap. ”Kemarin di kepolisian Kebumen menghubungi keluarga. Kemudian mbah saya mengontak keluarga di Solo. (Memastikan) apa benar (Rohmadi) berada di indekosnya itu, terus dicari tidak ada. Sudah berusaha dicari tetapi tidak punya HP,” ungkap Reno.
Menurutnya, Rohmadi memiliki ciri-ciri rambut ikal dengan mata sedikit melotot. Sementara terkait keberadaan tato di tubuhnya Reno mengaku tak mengetahui lantaran tidak pernah melihat Rohmadi menanggalkan pakaiannya.