Miris! Belasan Murid MI di Wonogiri Diduga Dicabuli Kepsek dan Onkum Guru

Dani Agus
Senin, 29 Mei 2023 08:43:33


Mirisnya, pelaku dugaan pencabulan itu adalah kepala sekolah (kepsek) dan salah satu oknum guru di lembaga pendidikan tersebut.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB P3A) Wonogiri Indah Kuswati, Minggu (28/5/2023), membenarkan ada informasi mengenai kasus pencabulan itu.
Baca juga: Tambah Lagi, Korban Pencabulan Guru Rebana di Batang Kini 21 Anak
Korbannya sebanyak 12 siswa perempuan MI. Sedangkan pelakunya kepala sekolah atau kepala madrasah dan seorang guru madrasah setempat. Mereka mencabuli siswa-siswa itu di sekolahan.
”Semua korban siswa perempuan di madrasah tersebut. Sedangkan kedua pelaku semua laki-laki,” kata Indah, dilansir dari Solopos.com, Senin (29/5/2023).
Menurut Indah, Dinas PPKB P3A Wonogiri menerima laporan kasus pencabulan itu pada Jumat (26/5/2023). Kasus kasek dan guru diduga cabuli murid di Wonogiri itu mencuat setelah beberapa orang tua korban melapor ke kepala desa dan camat setempat, kemudian diteruskan kepasa dinas.
Begitu menerima laporan tersebut, dinas langsung bergerak melakukan pendampingan kepada para korban. Kepala Dinas DPPKB P3A Wonogiri Mubarok menyampaikan, semula hanya dua orang tua korban yang melapor.
Setelah didalami bersama sejumlah pihak, diketahui ada 12 murid yang menjadi korban pencabulan. ”Kami belum tahu tindakan pencabulan itu dilakukan sejak kapan. Ini masih proses pendalaman. Tindakan itu dilakukan di ruang kelas dan ruang guru,” kata Mubarok.
Dia melanjutkan, berdasarkan informasi yang dia himpun terduga pelaku melakukan pencabulan kepada murid-murid setiap hari. Dari 12 anak yang menjadi korban, baru tiga anak yang sudah diperiksa. Mubarok menyebut bisa saja jumlah korban bertambah setelah ada pendalaman lebih lanjut.
“Tahap awal, kami akan berikan layanan psikologis kepada korban. Karena pasti sebagai anak, diperlakukan seperti ada rasa traumatis,” ucap dia.
Mubarok menambahkan, mereka yang menjadi korban kebanyakan siswa kelas IV dan V. Berdasarkan pengakuan beberapa korban, tindakan pencabulan itu dilakukan hampir setiap hari kepada sejumlah korban.