Polisi Tangkap Penjual Tiket Palsu Piala Dunia U-17 Solo
Dani Agus
Sabtu, 25 November 2023 12:39:00
Murianews, Solo – Ajang Piala Dunia U-17 2023 Indonesia di Solo ternyata dimanfaatkan segelintir orang untuk mendapat keuntungan dengan membuat tiket palsu. Namun, pelaku pemalsuan tiket Piala Dunia U-17 2023 Indonesia di Solo akhirnya berhasil diringkus pihak kepolisian.
Pelaku yang diamankan adalah seorang pria berinisial MSR (21) warga Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Pelaku sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Dwi Subagio mengatakan, dari laporan yang pihaknya terima, pelaku memalsukan tiket pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo. Pelapor adalah salah satu warga di Solo.
Polisi kemudian melakukan penelusuran dan berhasil menangkap pelaku di Surabaya. Dari hasil penyelidikan, pelaku berhasil menipu 30 orang korban.
”Tersangka telah mendapatkan hasil dari 30 orang korban. Kami telusuri kegiatannya, saat ini masih kami dalami lagi terkait motif dan jaringannya. Sementara jaringannya, dia melakukan aksi sendiri," kata Dwi saat konferensi pers di Solia Hotel, Solo, Sabtu (25/11/2023), melansir Detik.com.
Pelaku melancarkan aksinya dengan mengunggah status di media sosial Facebook dengan akun Nagoro Eirlangga, untuk menawarkan tiket Piala Dunia U-17 2023 di tribun timur dan selatan Stadion Manahan, Solo, pada Senin (20/11/2023).
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku berpura-pura menjadi panitia. Tiket laga Spanyol melawan Jepang yang sedianya seharga Rp 150 ribu, dijual Rp 130 ribu. Korban yang tertarik kemudian menghubungi pelaku dan terjadilah transaksi dengan mentrasfer melalui aplikasi Dana sejumlah Rp 150 ribu. Pelaku sempat memberikan barcode tiket, yang ternyata palsu.
Saat hari pertandingan, pelaku berjanji akan menemui korban untuk mengembalikan uang kelebihan harga tiket. Namun saat itu, nomor pelaku tak bisa dihubungi. Korban mencoba masuk stadion dengan menggunakan barcode yang sebelumnya dikirim pelaku, dan diketahui jika tiket tidak sah.
”Jika dari laporan, korban satu orang Rp 150 ribu. Tapi dari Dana sekitar Rp 3 juta dengan 30 orang korban," ujarnya.
Murianews, Solo – Ajang Piala Dunia U-17 2023 Indonesia di Solo ternyata dimanfaatkan segelintir orang untuk mendapat keuntungan dengan membuat tiket palsu. Namun, pelaku pemalsuan tiket Piala Dunia U-17 2023 Indonesia di Solo akhirnya berhasil diringkus pihak kepolisian.
Pelaku yang diamankan adalah seorang pria berinisial MSR (21) warga Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Pelaku sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Dwi Subagio mengatakan, dari laporan yang pihaknya terima, pelaku memalsukan tiket pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo. Pelapor adalah salah satu warga di Solo.
Polisi kemudian melakukan penelusuran dan berhasil menangkap pelaku di Surabaya. Dari hasil penyelidikan, pelaku berhasil menipu 30 orang korban.
”Tersangka telah mendapatkan hasil dari 30 orang korban. Kami telusuri kegiatannya, saat ini masih kami dalami lagi terkait motif dan jaringannya. Sementara jaringannya, dia melakukan aksi sendiri," kata Dwi saat konferensi pers di Solia Hotel, Solo, Sabtu (25/11/2023), melansir Detik.com.
Pelaku melancarkan aksinya dengan mengunggah status di media sosial Facebook dengan akun Nagoro Eirlangga, untuk menawarkan tiket Piala Dunia U-17 2023 di tribun timur dan selatan Stadion Manahan, Solo, pada Senin (20/11/2023).
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku berpura-pura menjadi panitia. Tiket laga Spanyol melawan Jepang yang sedianya seharga Rp 150 ribu, dijual Rp 130 ribu. Korban yang tertarik kemudian menghubungi pelaku dan terjadilah transaksi dengan mentrasfer melalui aplikasi Dana sejumlah Rp 150 ribu. Pelaku sempat memberikan barcode tiket, yang ternyata palsu.
Saat hari pertandingan, pelaku berjanji akan menemui korban untuk mengembalikan uang kelebihan harga tiket. Namun saat itu, nomor pelaku tak bisa dihubungi. Korban mencoba masuk stadion dengan menggunakan barcode yang sebelumnya dikirim pelaku, dan diketahui jika tiket tidak sah.
”Jika dari laporan, korban satu orang Rp 150 ribu. Tapi dari Dana sekitar Rp 3 juta dengan 30 orang korban," ujarnya.