Ribuan Umat Buddha Ikuti Pawai Prosesi Waisak di Borobudur
Dani Agus
Kamis, 23 Mei 2024 23:26:00
Murianews, Magelang – Perayaan Waisak 2568 BE di sekitar kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah berlangsung khidmat. Ribuan masyarakat, para Bhikkhu, perwakilan majelis Buddha memenuhi jalanan di sekitar Borobudur berkumpul untuk mengikuti prosesi arak-arakan atau pawai sebagai rangkaian prosesi Waisak.
”Kita akan melakukan pawai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Jalan kaki ini jauhnya sekitar 2 - 3 kilometer. Kita berharap, ribuan warga, masyarakat Buddha seluruhnya, dapat ikut merasakan kebahagiaan, kedamaian pada perayaan Waisak 2568 BE ini. Semoga semua berjalan lancar,” kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, di Magelang, Kamis (23/5/2024).
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, para pimpinan majelis Buddha, para Bhikkhu, rohaniwan berada dibarisan terdepan, diikuti kereta yang berisikan persembahan puja yang akan dibawa ke Candi Borobudur dari Candi Mendut.
Sumarni menyatakan, masyarakat muslim di Borobudur turut merasakan kemeriahan dan kebahagiaan melihat dan menyaksikan pawai ini. Dia turut serta dalam barisan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
”Saya sangat senang, setiap perayaan Waisak selalu ikut pawai. Semoga membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat,” kata Sumarni, dilansir dari laman Kemenag.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Buddha menjadikan Waisak sebagai momentum merajut kerukunan setelah beragam dinamika kehidupan sosial yang terjadi pasca pemilihan umum (pemilu).
”Mari jadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif. Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” terangnya di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Menag mengapresiasi tema peringatan Waisak 2568 BE, yaitu: “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia”. Menurutnya, tema peringatan ini sangat relevan dengan konteks bangsa saat ini. Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.
Murianews, Magelang – Perayaan Waisak 2568 BE di sekitar kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah berlangsung khidmat. Ribuan masyarakat, para Bhikkhu, perwakilan majelis Buddha memenuhi jalanan di sekitar Borobudur berkumpul untuk mengikuti prosesi arak-arakan atau pawai sebagai rangkaian prosesi Waisak.
”Kita akan melakukan pawai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Jalan kaki ini jauhnya sekitar 2 - 3 kilometer. Kita berharap, ribuan warga, masyarakat Buddha seluruhnya, dapat ikut merasakan kebahagiaan, kedamaian pada perayaan Waisak 2568 BE ini. Semoga semua berjalan lancar,” kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, di Magelang, Kamis (23/5/2024).
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, para pimpinan majelis Buddha, para Bhikkhu, rohaniwan berada dibarisan terdepan, diikuti kereta yang berisikan persembahan puja yang akan dibawa ke Candi Borobudur dari Candi Mendut.
Sumarni menyatakan, masyarakat muslim di Borobudur turut merasakan kemeriahan dan kebahagiaan melihat dan menyaksikan pawai ini. Dia turut serta dalam barisan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
”Saya sangat senang, setiap perayaan Waisak selalu ikut pawai. Semoga membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat,” kata Sumarni, dilansir dari laman Kemenag.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Buddha menjadikan Waisak sebagai momentum merajut kerukunan setelah beragam dinamika kehidupan sosial yang terjadi pasca pemilihan umum (pemilu).
”Mari jadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif. Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” terangnya di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Menag mengapresiasi tema peringatan Waisak 2568 BE, yaitu: “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia”. Menurutnya, tema peringatan ini sangat relevan dengan konteks bangsa saat ini. Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.