Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencanangkan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Imunisasi Kejar, dan Population Clock Bersama BKKBN. Kegiatan pencanangan dilakukan di Gedung Wisma Perdamaian, Semarang, Rabu (7/8/2024).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar menyampaikan, dalam Perpres 72 Tahun 2021, Strategi Nasional (Stranas) dalam upaya percepatan penurunan stunting. Salah satunya adalah tercapainya imunisasi dasar lengkap bagi anak berusia di bawah lima tahun.

Ditambahkan, pandemi Covid-19, mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan dengan optimal. Data beberapa tahun terakhir, menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan.

”Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari adanya peningkatan jumlah kasus PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi), dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I, seperti campak, rubela, dan difteri, di beberapa wilayah,” kata Yunita, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, upaya penting dalam mencapai eliminasi campak-rubela/CRS, selain penguatan imunisasi rutin, juga dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak rubela. Dia menerangkan, selain itu juga dilaksanakan pemberian imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah terjadinya penyakit kanker servic yang sifatnya massal, dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya bagi sasaran prioritas yang telah ditetapkan.

Kegiatan BIAS, terangnya, adalah upaya pemberian imunitas rutin yang dilakukan secara terintegrasi, meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberikan satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran kelas 1 anak sekolah dasar (SD) sederajat.

Selanjutnya, kegiatan BIAS juga meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi HPV, yang diberikan pada sasaran anak perempuan di kelas 5 dan 6 SD, atau sederajat. Tidak hanya itu, BIAS juga meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosiss imunisasi DT untuk sasaran kelas 1 SD sederajat, dan imunisasi Td untuk sasaran semua anak kelas 2 dan 5 SD atau sederajat.

”Masyarakat bisa memanfaatkan itu. Anak-anaknya bisa dikasih tahu untuk bisa mengikuti,” ujar Yunita.

Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Shinta Nana Sudjana menyampaikan, BIAS adalah kegiatan nasional, meliputi pemberian imunisasi pada anak usia SD/MI sederajat, yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada Agustus untuk imunisasi Campak Rubela (MR) dan HPV, serta pada November untuk imunisasi DT dan TD.

”Untuk capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) melalui laporan online Aplikasi Sehat Indonesiaku (Asik) dari Januari-Juni 2024 baru mencapai 38,62 persen. Dan baru lima kabupaten/ kota yang sudah mencapai target IDL, yaitu Kabupaten Batang, Kota Semarang, Kota Tegal, Kabupaten Demak, dan Kota Salatiga,” tuturnya.

Untuk kabupaten/ kota yang belum mencapai target, Shinta minta agar melakukan imunisasi kejar dan sweeping. Sedangkan capaian imunisasi pada anak sekolah dasar di Jawa Tengah pada 2023 sudah mencapai target di atas 95 persen.

Dia menuturkan, imunisasi dapat berjalan dengan baik dan berhasil dengan baik, apabila ada peran dukungan dan fasilitasi dari berbagai pihak, baik dari sektor pemerintah maupun sektor nonpemerintah, LSM, dan mitra kerja.

“Untuk itu, saya minta, kita semua dapat bersinergi guna menyukseskan BIAS dan Imunisasi Kejar, bersinergi dengan BKKBN melalui inovasi Population Clock, yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat dan pengambil kebijakan dalam pembangunan berwawasan kependudukan,” ujarnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler