Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, melepas keberangkatan kafilah dari Hotel Candi Indah Kota Semarang. MQK Nasional 2025 akan berlangsung pada 1-7 Oktober 2025.
Kafilah Jawa Tengah memberangkatkan 40 peserta terbaik, dari jenjang pendidikan Ula (SD/MI sederajat), Wustha (SMP/MTs sederajat), dan Ulya (SMA/SMK sederajat). Mereka akan berkompetisi pada ajang literasi kitab turats, atau kitab klasik/kuning.
Sekda Jateng Sumarno menyatakan, kompetisi MQK bukan sekadar lomba membaca dan memahami kitab, tetapi sekaligus merawat nilai-nilai yang lahir dari pondok pesantren.
Untuk itu, peserta harus mampu menunjukkan kedalaman ilmu dan akhlak mulia, yang menjadi ciri khas santri.
Kepada para kafilah, Sumarno juga berpesan agar menjaga kondisi terbaiknya, baik dari sisi kesehatan dan mental saat berkompetisi. Harapannya, Jateng bisa kembali meraih gelar juara umum.
”Harapannya Jawa Tengah menjadi juara, karena sudah dua kali juara umum. Prestasi ini harus dipertahankan,” pesannya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Saiful Mujab mengatakan, kontingen Jateng akan berlaga setidaknya pada 14 cabang kompetisi. Mereka ditargetkan meraih juara umum untuk kali ketiga.
Murianews, Semarang – Kafilah Jateng diberangkatkan untuk Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (29/9/2025).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, melepas keberangkatan kafilah dari Hotel Candi Indah Kota Semarang. MQK Nasional 2025 akan berlangsung pada 1-7 Oktober 2025.
Kafilah Jawa Tengah memberangkatkan 40 peserta terbaik, dari jenjang pendidikan Ula (SD/MI sederajat), Wustha (SMP/MTs sederajat), dan Ulya (SMA/SMK sederajat). Mereka akan berkompetisi pada ajang literasi kitab turats, atau kitab klasik/kuning.
Sekda Jateng Sumarno menyatakan, kompetisi MQK bukan sekadar lomba membaca dan memahami kitab, tetapi sekaligus merawat nilai-nilai yang lahir dari pondok pesantren.
Untuk itu, peserta harus mampu menunjukkan kedalaman ilmu dan akhlak mulia, yang menjadi ciri khas santri.
Kepada para kafilah, Sumarno juga berpesan agar menjaga kondisi terbaiknya, baik dari sisi kesehatan dan mental saat berkompetisi. Harapannya, Jateng bisa kembali meraih gelar juara umum.
”Harapannya Jawa Tengah menjadi juara, karena sudah dua kali juara umum. Prestasi ini harus dipertahankan,” pesannya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Saiful Mujab mengatakan, kontingen Jateng akan berlaga setidaknya pada 14 cabang kompetisi. Mereka ditargetkan meraih juara umum untuk kali ketiga.
Kitab Klasik...
Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyatakan, gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) menjadi momentum untuk pengenalan literasi di pondok pesantren dalam memaknai kitab-kitab klasik berbahasa Arab.
”Termasuk pada teks-teks Al-Qur’an. Dan saya yakin ketika orang Islam itu mau memahami Al-Qur’an dengan benar, maka hasil yang ada yakni kebersamaan, saling menghormati, dan saling merangkul. Itu yang kami harapkan,” kata Taj Yasin beberapa waktu lalu.
Dia menyampaikan, apabila Jateng berhasil juara MQK nasional di Sulawesi Selatan, maka akan menjadi modal mengajukan diri menjadi tuan rumah MQK nasional di Jateng pada periode setelahnya.