Meski sudah berlangsung tiga hari, namun musibah ini masih menyisakan cerita traumatik bagi para korban. Puluhan warga berlarian untuk menyelamatkan diri saat amuk longsor dan suara gemuruh terdengar.
Warga tidak menyangka, kampung yang ditinggalinya bertahun-tahun, dilanda longsor yang meluluh-lantahkan rumah hingga mengancam nyawa.
”Waktu kejadian itu terdengar suara gemuruh. Beberapa warga memastikan kondisi daerah atas. Tapi ternyata longsor itu membesar, saya pun lari menyelamatkan diri,” kata Sumarti, salah satu warga Pandanarum di tempat pengungsian, Senin (17/11/2025) malam.
”Setelah sampai di hutan, kami dijemput oleh petugas. Lalu dibawa ke puskesmas dan kemudian di posko pengungsian,” lanjutnya.
Wastinah, korban longsor yang lain juga menyampaikan, pemerintah gerak cepat untuk melakukan penyelamatan para korban.
”Saya dijemput di hutan, terus dibawa ke puskesmas dan posko pengungsian. Petugas cepat,” paparnya.
Murianews, Banjarnegara – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025) siang.
Meski sudah berlangsung tiga hari, namun musibah ini masih menyisakan cerita traumatik bagi para korban. Puluhan warga berlarian untuk menyelamatkan diri saat amuk longsor dan suara gemuruh terdengar.
Warga tidak menyangka, kampung yang ditinggalinya bertahun-tahun, dilanda longsor yang meluluh-lantahkan rumah hingga mengancam nyawa.
”Waktu kejadian itu terdengar suara gemuruh. Beberapa warga memastikan kondisi daerah atas. Tapi ternyata longsor itu membesar, saya pun lari menyelamatkan diri,” kata Sumarti, salah satu warga Pandanarum di tempat pengungsian, Senin (17/11/2025) malam.
Awalnya, dia dan beberapa warga lain berlari ke arah makam dusun setempat. Namun karena situasi semakin memburuk, warga kemudian lari ke arah hutan.
”Setelah sampai di hutan, kami dijemput oleh petugas. Lalu dibawa ke puskesmas dan kemudian di posko pengungsian,” lanjutnya.
Wastinah, korban longsor yang lain juga menyampaikan, pemerintah gerak cepat untuk melakukan penyelamatan para korban.
”Saya dijemput di hutan, terus dibawa ke puskesmas dan posko pengungsian. Petugas cepat,” paparnya.
Makan Tiga Kali...
Setelah diselamatkan petugas, para warga mendapat pelayanan kesehatan dan juga makanan.
”Ada kesehatan sama makan tiga kali sehari. Menunya sangat layak. Disediakan pengungsian ada tempat tidurnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara langsung meninjau lokasi bencana longsor. Dan berkoordinasi dengan beberapa pihak, untuk bisa menangani secara tepat dan cepat.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan tim SAR. BPBD Jateng dan Kabupaten Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, dan Forkopimcam bergerak cepat mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, pos lapangan, serta layanan kesehatan darurat.
Sejumlah kebutuhan mendesak mulai disalurkan, antara lain logistik permakanan, selimut dan matras, higiene kit, family kit, kids ware, air mineral, hingga perangkat ATK, laptop, printer untuk menunjang posko.
Menurutnya, pencarian dan upaya penanganan diperkuat bersama Pangdam, Basarnas, dan BNPB.
”Hari ini kami bergerak (pencarian) by name by address. Kita bentuk klaster pengungsi, logistik, sarpras, dan kesehatan agar mobilisasi lebih cepat dan terarah,” ujarnya.