Rabu, 19 November 2025


Proses evakuasi dilakukan oleh Basarnas, BPBD Magelang, Damkar, dan sejumlah sukarelawan. Total ada 115 orang yang terdiri dari manula, orang sakit, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan anak-anak yang dievakuasi.

Mereka dievakuasi karena wilayah Desa Keningar yang berada di lereng Merapi merupakan zona rawan.

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan desa penyangga. Meskipun Desa Keningar tidak masuk dalam rekomendasi BPPTKG, tapi kami menyadari Desa Keningar berada di daerah rawan Merapi," ujar Kepala Desa Keningar Rohmad Sayidin saat ditemui di sela-sela proses evakuasi, seperti dilansir dari Solopos.com.

Tindakan evakuasi dilakukan atas kesadaran masyarakat terhadap bahaya erupsi Merapi yang pernah terjadi pada 2010 lalu.

"Masyarakat ini mengungsi atas kesadaran sendiri. Beberapa warga khawatir jika ada apa-apa atau Gunung Merapi erupsi. Kaum rentan sudah diamankan," pungkasnya.
Sebelum itu, pagi tadi puncak Merapi bergemuruh dan warga di lereng kawasan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, melihat guguran. Merapi memuntahkan guguran lava 1948 dengan jarak lontar sekitar 500 meter.Meski demikian, aktivitas warga di Desa Tlogolele berjalan normal. Mereka tidak mengalami kepanikan dan tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler