Kasus Kekerasan Senior Berujung Maut di Lingkungan Pendidikan Jateng
Murianews
Jumat, 31 Desember 2021 06:00:03
MURIANEWS, Semarang – Dunia pendidikan di Jawa Tengah menjadi sorotan publik menjelang penghujung tahun 2021. Pasalnya, kekerasan kembali terjadi di lingkungan dunia pendidikan. Kali ini kekerasan tersebut di lingkungan kampus.
Berdasarkan catatan
MURIANEWS, setidaknya ada dua kasus kekerasan yang berujung kepada kematian korban selama satu tahun terakhit. Ironisnya, kekerasan tersebut dilakukan kakak tingkat korban dengan kewenangan senioritas baik melalui ekstra ataupun intra kambpus.
Saat ini dua kasus tersebut masih menjalani prosedur hukum sebelum inkrah. Berikut kasus kekerasan yang berujung kematian dan dilakukan senior.
[caption id="attachment_239265" align="alignleft" width="636"]

Lima taruna senior PIP Semarang ditetapkan sebagai tersangka usai memukuli juniornya hingga meninggal. (Detik.com)[/caption]
1. Taruna PIP Semarang Dianaya 5 Senior Hingga MeninggalSeorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Kota Semarang meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh seniornya Senin (6/9/2021) pukul 23.00 WIB lalu.
Mahasiswa semester enam bernama Zidan Muhammad Faza (21) warga Jepara itu dipukuli lima orang seniornya. Penganiaayaan itu berawal saat para seniornya itu memanggil 15 orang junior di Mess Indo Raya di Jalan Genuk Krajan hari Senin (6/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Di sana para junior dibariskan dengan formasi U dan para Junior dipukul bergantian. Ada lima orang yang memukuli korban dan pelaku Caesar menjadi orang terakhir yang memukul korban hingga tergeletak dan tewas. Mereka langsung membawa korban ke rumah sakit tapi nyawa korban tidak tertolong.
Untuk menutupi perbuatannya, pelaku Caesar sempat mengarang cerita kalau ia bersenggolan dengan korban saat mengendarai motor Jalan Tegalsari dekat Sriwijaya. Dari situ pelaku kalap dan memukul korban hingga meninggal.
Namun, polisi menemukan kejanggalan antara lokasi dan keterangan pelaku. Setelah didalami ternyata korban menjadi samsak para seniornya hingga akhirnya meninggal. Saat ini kelima pelaku sedang menjalani proses hukum.
[caption id="attachment_253337" align="alignleft" width="880"]

Polresta Solo menggelar rekonstruksi kasus kematian peserta Diksar Menwa UNS, Solo, Kamis (19/11/2021). (detikcom/Ari Purnomo)[/caption]
2. Mahasiswa UNS Meninggal saat Diklatsar Menwa, Sempat Dipukul SeniorKasus kekerasan kedua terjadi Minggu (24/10/2021) lalu. Kekerasan tersebut menimpa Gilang Endi Saputra (21). Kala itu, korban Endi yang sedang mengikuti diklatsar Menwa meninggal di hari kedua.Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga yang mendapati ada luka memar dan luka di tengkuk akhirnya menaruh curiga kematian korban.Akhirnya keluarga korban musyawarah dan melapor ke polisi. “Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka,” kata Sadarno, seorang kerabat Gilang, kepada wartawan di rumah duka, Karanganyar kala itu.Ayah Gilang, Sunardi, juga mengungkapkan keluarga melapor ke polisi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian anaknya itu.Setelah melapor, teka teki kematian Gilang akhirnya terkuak. Polisi yang melakukan reka ulang adegan mendapati korban sempat dipukul oleh seniornya menggunakan popor atau replika senjata dan ditampar. Selain itu korban juga dipukul menggunakan matras atas kesalahan yang tidak disengaja dilakukan saat diklatsar.Atas tindakannya itu, polisi akhirnya menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut. Tak hanya itu, rektor UNS juga akhirnya membekukan Menwa setelah terjadi desakan dari kalangan mahasiswa. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_240354" align="alignleft" width="880"]

Salah satu adegan rekonstruksi kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian taruna PIP Semarang di Mapolrestabes Semarang, Kamis (16/9/2021). (Humas Polrestabes Semarang)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Dunia pendidikan di Jawa Tengah menjadi sorotan publik menjelang penghujung tahun 2021. Pasalnya, kekerasan kembali terjadi di lingkungan dunia pendidikan. Kali ini kekerasan tersebut di lingkungan kampus.
Berdasarkan catatan
MURIANEWS, setidaknya ada dua kasus kekerasan yang berujung kepada kematian korban selama satu tahun terakhit. Ironisnya, kekerasan tersebut dilakukan kakak tingkat korban dengan kewenangan senioritas baik melalui ekstra ataupun intra kambpus.
Saat ini dua kasus tersebut masih menjalani prosedur hukum sebelum inkrah. Berikut kasus kekerasan yang berujung kematian dan dilakukan senior.
[caption id="attachment_239265" align="alignleft" width="636"]

Lima taruna senior PIP Semarang ditetapkan sebagai tersangka usai memukuli juniornya hingga meninggal. (Detik.com)[/caption]
1. Taruna PIP Semarang Dianaya 5 Senior Hingga Meninggal
Seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Kota Semarang meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh seniornya Senin (6/9/2021) pukul 23.00 WIB lalu.
Mahasiswa semester enam bernama Zidan Muhammad Faza (21) warga Jepara itu dipukuli lima orang seniornya. Penganiaayaan itu berawal saat para seniornya itu memanggil 15 orang junior di Mess Indo Raya di Jalan Genuk Krajan hari Senin (6/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Di sana para junior dibariskan dengan formasi U dan para Junior dipukul bergantian. Ada lima orang yang memukuli korban dan pelaku Caesar menjadi orang terakhir yang memukul korban hingga tergeletak dan tewas. Mereka langsung membawa korban ke rumah sakit tapi nyawa korban tidak tertolong.
Untuk menutupi perbuatannya, pelaku Caesar sempat mengarang cerita kalau ia bersenggolan dengan korban saat mengendarai motor Jalan Tegalsari dekat Sriwijaya. Dari situ pelaku kalap dan memukul korban hingga meninggal.
Namun, polisi menemukan kejanggalan antara lokasi dan keterangan pelaku. Setelah didalami ternyata korban menjadi samsak para seniornya hingga akhirnya meninggal. Saat ini kelima pelaku sedang menjalani proses hukum.
[caption id="attachment_253337" align="alignleft" width="880"]

Polresta Solo menggelar rekonstruksi kasus kematian peserta Diksar Menwa UNS, Solo, Kamis (19/11/2021). (detikcom/Ari Purnomo)[/caption]
2. Mahasiswa UNS Meninggal saat Diklatsar Menwa, Sempat Dipukul Senior
Kasus kekerasan kedua terjadi Minggu (24/10/2021) lalu. Kekerasan tersebut menimpa Gilang Endi Saputra (21). Kala itu, korban Endi yang sedang mengikuti diklatsar Menwa meninggal di hari kedua.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga yang mendapati ada luka memar dan luka di tengkuk akhirnya menaruh curiga kematian korban.
Akhirnya keluarga korban musyawarah dan melapor ke polisi. “Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka,” kata Sadarno, seorang kerabat Gilang, kepada wartawan di rumah duka, Karanganyar kala itu.
Ayah Gilang, Sunardi, juga mengungkapkan keluarga melapor ke polisi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian anaknya itu.
Setelah melapor, teka teki kematian Gilang akhirnya terkuak. Polisi yang melakukan reka ulang adegan mendapati korban sempat dipukul oleh seniornya menggunakan popor atau replika senjata dan ditampar. Selain itu korban juga dipukul menggunakan matras atas kesalahan yang tidak disengaja dilakukan saat diklatsar.
Atas tindakannya itu, polisi akhirnya menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut. Tak hanya itu, rektor UNS juga akhirnya membekukan Menwa setelah terjadi desakan dari kalangan mahasiswa.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi