Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Banjarnegara - Sejumlah pengurus harian dewan pimpinan cabang (DPC) dan pengurus anak cabang (PAC) PPP Kabupaten Banjarnegara ramai-ramau, mengundurkan diri dari kepengurusan partai.

Gara-garanya mereka kecewa dengan SK DPC PPP Banjarnegara yang diterbitkan dewan pimpinan pusat (DPP) PPP terkait susunan kepengurusan partai.

Ketua tim steering committee Muscab PPP Banjarnegara mengatakan, SK tertanggal 17 Desember 2021 yang dikeluarkan DPP ini dinilai melanggar AD/ART partai. SK tersebut juga dianggap tidak menghargai Muscab yang digelar 25 September 2021 lalu

Karena hal itu 18 pengurus harian dewan pimpinan cabang (DPC) dan 14 pengurus anak cabang (PAC) PPP Kabupaten Banjarnegara menyatakan mundur dari jabatannya.

"Kami 18 dari 25 pengurus harian DPC PPP Banjarnegara dan 14 dari 20 PAC di Banjarnegara mengundurkan diri dari kepengurusan PPP. Jadi kami nonaktif dari semua kegiatan DPP, DPW, DPC, PAC sampai ke ranting. Jadi tidak ada kegiatan langkah-langkah politik untuk 2024," ujar Indarto seperti dikutip Detik.com.

Indarto menyebut salah satu pelanggaran adalah nama jabatan sekretaris DPC PPP Banjarnegara yang tertuang pada SK tidak memenuhi syarat. Lantaran jabatan ini diisi oleh orang yang belum pernah masuk dalam kepengurusan I pada jenjang kepengurusan PPP.

"Untuk nama sekretaris ternyata diisi oleh orang yang tidak memenuhi syarat dilihat dari sisi anggaran dasar maupun peraturan organisasi. Ini jelas pelanggaran yang fatal. Orang itu belum pernah masuk dalam kepengurusan 1 pada jenjang kepengurusan PPP. Dan juga tidak terlibat dalam pencalonan pada Muscab 25 September 2021lalu," jelasnya.

Penyimpangan lain, kata dia, adanya rangkap jabatan serta penghapusan nama pada pengurus harian DPC PPP Banjarnegara. Di sisi lain, ada penambahan nama baru di luar usulan formatur Muscab.

"Ada rangkap jabatan pada bidang isu strategis sekaligus bidang pendidikan, dakwah dan pesantren dengan wakil ketua majelis syariah. Selain itu ada nama yang dihapus pada struktur pengurus harian DPC dan muncul nama baru di luar usulan formatur Muscab," bebernya.Indarto pun menyebut sikap DPP dinilai tidak menghargai prestasi DPC PPP Banjarnegara. Padahal, suara PPP di Banjarnegara secara berturut-turut masuk tiga besar dengan jumlah pemilih mencapai di atas 60 ribu suara."Sikap DPP mencerminkan tidak adanya penghargaan atas prestasi DPC PPP Kabupaten Banjarnegara yang secara berturut-turut perolehannya 3 besar," terangnya.Sementara itu, ketua DPC PPP Banjarnegara terpilih Edi Purwanto berharap agar persoalan tersebut bisa segera berakhir. Edi mengaku tidak bisa menjalankan tugasnya tanpa bantuan pengurus lainnya."Sebagai ketua terpilih, saya menghormati perasaan teman-teman. Tentu saya tidak bisa berjalan tanpa mereka. Saya berharap DPP dapat mengakomodir hasil formatur, dan persoalan ini bisa segera berakhir," ujar Edi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com 

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler