- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengecam aksi aparat kepolisian di Desa
, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa (8/1/2022).
protes penolakan tambang batu andesit. Selain itu, aparat juga mengejar beberapa warga Wadas.
Hal itu diungkapkan langsung Staf Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary. Ia pun menyebutkan, petugas yang berada di lokasi jumlahnya mencapai ribuan dengan membawa senjata lengkap.
"Ribuan aparat sudah masuk ke Wadas ada yang masuk pakai mobil, jalan kaki, bawa senjata lengkap," kata Dhanil seperti dikutip
, Selasa (8/1/2022).
Dhanil mengungkapkan, sebelum aparat kepolisian secara massif masuk ke Desa Wadas, ada warga yang ditangkap secara paksa di sebuah warung kopi (warkop). Ia menyebut penangkapan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Tadi pagi ada satu warga yang ditangkap tanpa ada kejelasan terus dibawa ke Polsek. Itu warga ditangkap di warkop sekitar jam 7-an," ucapnya.
Sementara itu, YLBHI mengatakan internet di Wadas sempat down. Sehingga, warga warga kesulitan untuk mengabarkan kondisi di sana."Kondisi saat ini, internet di Wadas juga sedang down, sehingga menyulitkan untuk berkabar melalui sosial media. Selain itu ribuan aparat sudah berkumpul di lapangan belakang Polsek Bener, bersenjata lengkap dengan tameng beserta anjing," kata YLBHI dalam twitter @YayasanLBHIndonesia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_270965" align="alignleft" width="880"]

TNI-Polisi kawal pengukuran lahan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)[/caption]
MURIANEWS, Purworejo - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengecam aksi aparat kepolisian di Desa
Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa (8/1/2022).
Mereka mengaku petugas melakukan penyisiran desa (swiping) dan menurunkan
banner protes penolakan tambang batu andesit. Selain itu, aparat juga mengejar beberapa warga Wadas.
Hal itu diungkapkan langsung Staf Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary. Ia pun menyebutkan, petugas yang berada di lokasi jumlahnya mencapai ribuan dengan membawa senjata lengkap.
Baca: 250 Petugas Gabungan Diterjunkan Amankan Pengukuran Lahan Bendungan Bener
"Ribuan aparat sudah masuk ke Wadas ada yang masuk pakai mobil, jalan kaki, bawa senjata lengkap," kata Dhanil seperti dikutip
CNNIndonesi.com, Selasa (8/1/2022).
Dhanil mengungkapkan, sebelum aparat kepolisian secara massif masuk ke Desa Wadas, ada warga yang ditangkap secara paksa di sebuah warung kopi (warkop). Ia menyebut penangkapan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Tadi pagi ada satu warga yang ditangkap tanpa ada kejelasan terus dibawa ke Polsek. Itu warga ditangkap di warkop sekitar jam 7-an," ucapnya.
Baca: Sidang Gugatan Warga Wadas ke Ganjar Diwarnai Aksi Penolakan Bendungan Bener
Sementara itu, YLBHI mengatakan internet di Wadas sempat down. Sehingga, warga warga kesulitan untuk mengabarkan kondisi di sana.
"Kondisi saat ini, internet di Wadas juga sedang down, sehingga menyulitkan untuk berkabar melalui sosial media. Selain itu ribuan aparat sudah berkumpul di lapangan belakang Polsek Bener, bersenjata lengkap dengan tameng beserta anjing," kata YLBHI dalam twitter @YayasanLBHIndonesia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
CNNIndonesia.com