Sabtu, 30 September 2023

Terus Bertambah, Kasus Aktif Covid-19 di Kota Semarang Tembus 1.000

Murianews
Sabtu, 19 Februari 2022 19:01:22
Ilustrasi Corona. (Freepik)
[caption id="attachment_184744" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi Corona. (Freepik)[/caption]

MURIANEWS, Semarang — Kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami peningkatan. Hingga Sabtu (19/2/2022) sore, kasus aktif di Kota Atlas itu tembus di angka 1.000.

Berdasarkan data dari situs web siagacorona.semarangkota.go.id, hingga pukul 16.30 WIB, jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang mencapai 1.048 orang.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh sepanjang tahun 2022 mencapai 3.122. Sedangkan kasus kematian sepanjang 2022 tercatat 25 orang.

Baca: Banyak Pasien Covid-19 di Grobogan Mirip Omicron

Sedangkan total kasus Covid-19 di Kota Semarang sejak tahun 2020 hingga saat ini telah mencapai 94.735 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, mengatakan jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang menembus angka 1.000 terjadi sejak Jumat (18/2/2022) malam.

“Tiga hari terakhir ini memang jumlah kasus harian [Covid-19] tinggi,” kata Hakam seperti dikutip Solopos.com.

Baca: Sepekan, Enam Pasien Covid-19 di Karanganyar Meninggal

Meski demikian, Hakam mengklaim tingginya jumlah kasus aktif itu turut diimbangi dengan jumlah kasus sembuh yang tinggi.

Ia mengaku pekerjaan rumah pemerintah dalam menanggulangi penularan Covid-19 saat ini adalah meminimalkan angka kesakitan dan kematian.

Upaya itu, salah satunya diwujudkan dengan menggiatkan pelaksanaan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga terhadap serangan Covid-19.

Baca: Anak Terpapar Covid-19 di Kudus Tambah Banyak

“Yang belum divaksin atau vaksinasinya belum lengkap diharapkan bisa segera datang ke sentra-sentra vaksinasi. Kita juga lakukan percepatan vaksinasi dosis ketiga,” katanya.

Selain itu, Pemkot Semarang melanjutkan upaya-upaya lain untuk mencegah dan menanggulangi penularan Covid-19, yang diperkirakan mengalami lonjakan pada akhir Februari 2022. Pihaknya juga akan melakukan penengakkan protokol kesehatan dan melaksanakan pelacakan, pemeriksaan, dan penanganan kasus.

“Setelah mencapai puncak, perkiraan kasus akan langsung menurun tajam,” kata Hakam.

 

Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com

Komentar