Heroik! Begini Cerita Relawan Evakuasi Warga saat Rob di Semarang Seleher Orang Dewasa
Murianews
Rabu, 25 Mei 2022 15:09:31
MURIANEWS, Semarang – Banjir rob di Semarang, khususnya Pelabuhan Tanjung Emas memang menjadi rob paling ekstrem di Jateng. Pasalnya, air rob yang ada mencapai leher orang dewasa.
Tak hanya itu, air rob tersebut juga menggenangi pemukiman warga. Bahkan, korban banjir rob berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah di Semarang dan Demak mencapai 22 ribu jiwa.
Keadaan tersebut tentu menyisakan beragam kisah menarik bagi para relawan. Salah seorang sukarelawan tersebut adalah Amad Syahroni (30).
Melansir
Solopos.com, Syahroni membagikan kisah heroik selama evakuasi banjir rob, yaitu saat berada di pos empat. Saat itu, ia dan rekan-rekanya turut andil dalam proses evakuasi penyelamatan ibu hamil.
“Paling berkesan pas evakuasi ibu hamil. Terus ada juga orang sakit melalui evakusi kapal Basarnas di pos satu,” tutur Amad, saat ditemui didepan pintu masuk pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (24/5/2022) malam.
Sementara itu, sukarelawan lain, Uban (55) mengatakan fokus malam ini adalah mengantar orang yang ingin keluar masuk kawasan pelabuhan. Kendati demikian, ia tidak menampik bila sebagian orang juga masih ada yang minta dievakuasi.
“Sampe malem masih ada yang butuh (pertolongan), tadi barusan (pukul 23.00 WIB) ada,” kata Uban.
Hingga dini hari ini, disebutkan masih terdapat enam perahu karet yang disediakan lengkap dengan beberapa tim sukarelawan yang tetap bersiaga di lokasi banjir rob Semarang.“Tapi paling ini sebentar lagi aman. Karena kondisi sudah mulai surut, sudah bisa keluar masuk (kawasan Tanjung Emas), jadi mungkin sudah aman, sebentar lagi bisa pulang, pengkondisian badan,” pungkasnya yang sudah tujuh tahun menjadi sukarelawan.Uban menyebut genangan air di kawasan pelabuhan sudah mulai surut. Ketinggiannya sekitar selutut orang dewasa.“Kalau titik paling tinggi, di daerah lamicitra, itu sampe seleher,” beber dia.Berdasarkan pantauan dilapangan, hingga Selasa pukul 00.00 WIB, beberapa warga terpantau sudah bisa keluar masuk kawasan Tanjung Mas, Semarang. Untuk ketinggianya, bervariasi dari hanya semata kaki hingga selutut orang dewasa. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_291695" align="alignleft" width="880"]

Warga Bandarjarjo Semarang saat berada di rumah dan memilih bertahan ditengah kepungan banjir rob. (Detik/Afzal Nur Iman)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Banjir rob di Semarang, khususnya Pelabuhan Tanjung Emas memang menjadi rob paling ekstrem di Jateng. Pasalnya, air rob yang ada mencapai leher orang dewasa.
Tak hanya itu, air rob tersebut juga menggenangi pemukiman warga. Bahkan, korban banjir rob berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah di Semarang dan Demak mencapai 22 ribu jiwa.
Keadaan tersebut tentu menyisakan beragam kisah menarik bagi para relawan. Salah seorang sukarelawan tersebut adalah Amad Syahroni (30).
Melansir
Solopos.com, Syahroni membagikan kisah heroik selama evakuasi banjir rob, yaitu saat berada di pos empat. Saat itu, ia dan rekan-rekanya turut andil dalam proses evakuasi penyelamatan ibu hamil.
“Paling berkesan pas evakuasi ibu hamil. Terus ada juga orang sakit melalui evakusi kapal Basarnas di pos satu,” tutur Amad, saat ditemui didepan pintu masuk pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (24/5/2022) malam.
Sementara itu, sukarelawan lain, Uban (55) mengatakan fokus malam ini adalah mengantar orang yang ingin keluar masuk kawasan pelabuhan. Kendati demikian, ia tidak menampik bila sebagian orang juga masih ada yang minta dievakuasi.
“Sampe malem masih ada yang butuh (pertolongan), tadi barusan (pukul 23.00 WIB) ada,” kata Uban.
Hingga dini hari ini, disebutkan masih terdapat enam perahu karet yang disediakan lengkap dengan beberapa tim sukarelawan yang tetap bersiaga di lokasi banjir rob Semarang.
“Tapi paling ini sebentar lagi aman. Karena kondisi sudah mulai surut, sudah bisa keluar masuk (kawasan Tanjung Emas), jadi mungkin sudah aman, sebentar lagi bisa pulang, pengkondisian badan,” pungkasnya yang sudah tujuh tahun menjadi sukarelawan.
Uban menyebut genangan air di kawasan pelabuhan sudah mulai surut. Ketinggiannya sekitar selutut orang dewasa.
“Kalau titik paling tinggi, di daerah lamicitra, itu sampe seleher,” beber dia.
Berdasarkan pantauan dilapangan, hingga Selasa pukul 00.00 WIB, beberapa warga terpantau sudah bisa keluar masuk kawasan Tanjung Mas, Semarang. Untuk ketinggianya, bervariasi dari hanya semata kaki hingga selutut orang dewasa.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com