Disdikbud Catat Ada 85 Kasus Calon Siswa Terpental dari PPDB Jateng
Murianews
Sabtu, 9 Juli 2022 16:40:50
MURIANEWS, Semarang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada 85 kasus calon peserta didik yang terpental dari sekolah pilihan di PPDB Jateng.
Puluhan kasus penyalahgunaan akun tersebut dilakukan oleh oknum. Disdikbud menegaskan terpentalnya para calon siswa tersebut bukan peretasan atau perbuatan
hacker.
Hal itu diketahui diungkapkan Disdikbud Jateng melalui video di akun Instagram resmi mereka yakni @pdkjateng.
”Banyak CPD yang lalai mengamankan akun sehingga terjadi penyalahgunaan akun oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya banyak CPD yang awalnya diterima justru tergeser oleh oknum, tercatat ada 85 kasus,” tulis @pdkjateng dalam keterangan dalam video yang diunggah.
Meski begitu, Pemprov Jateng memastikan tidak ada yang dirugikan karena CPD yang memenuhi syarat akan dikembalikan haknya (diterima).
Baca: Bikin Geger, 8 Peserta PPDB di SMAN 1 Gondang Sragen Tiba-Tiba HilangDalam video tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah menjelaskan tidak ada peretasan seperti dugaan awal. Ia menegaskan tidak ada masalah dalam sistem.
”Sejak dalam masuknya akun, diaktivasi dan lainnya, semua ada rekamannya. Jadi kami bisa menyajikan data semuanya bahwa tidak ada yang namanya
hacker,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, secara sistem tidak ada masalah, semua bahkan diklaimnya sudah
settle. Ia menggaris bawahi yang jadi masalah adalah kehati-hatian di dalam menggunakan
password.
”Ketidakhati-hatian menjaga password karena mungkin tidak berfikir secara jangka panjang,” tambah Uswatun.
Sementara itu secara teknis, Manager, Goverment Service Telkom Witel Semarang Impereta Joko mengatakan dari hasil investigasi tidak ada upaya pembobolan web sistem, hanya saja memang ada upaya masuk akun tapi langsung login dengan sekali proses.
”Hasil penelitian kami, investigasi kami terhadap sistem menunjukkan bahwa ternyata kita lihat ketika (akun) masuk semua tidak ada tindakan pembobolan web sistem, jadi semua yang masuk adalah mereka masuk satu kali proses login, mereka langsung masuk tidak ada proses percobaan login berulang kali,” kata Joko seperti dikutip
Detik.com.
Baca: Ganjar Pastikan Tak Ada Hacker dalam PPDB SMA/SMK di JatengDengan hal itu artinya tidak ada upaya login berulang melainkan sudah tahu user beserta passwordnya. Maka dimungkinkan oknum yang masuk dan mengutak-atik akun CPD yang menjadi korban.”Jadi kita bisa sebutkan dalam kondisi ini kita bisa menyimpulkan bahwa yang masuk itu pasti sudah tahun user dan passwordnya, kesimpulan kami adalah di sini tidak ada sama sekali hacking atau pembobolan sistem,” jelas Joko.”Yang terjadi adalah ada oknum yang mungkin tahu atau melihat user dan password milik siswa peserta PPDB lain dan mencoba masuk dengan user dan password siswa tersebut. Setelah masuk ke dalam melakukan perubahan-perubahan seperti itu,” imbuhnya.Untuk diketahui salah satu peristiwa hilangnya nama siswa pada jalur zonasi terjadi di PPDB SMAN 1 Batang. Ada sembilan CPD yang namanya terpental padahal jarak rumah dan sekolah hanya 800 meter. Nama mereka hilang menjelang penutupan pendaftaran.”Secara teknis kami tidak tahu (pelakunya). Tapi, operator kami di dalam sini, mencoba mendata. Ternyata, sembilan anak yang terpental itu, ada historisnya yang tercatat satu persatu. Dan anehnya terpentalnya sembilan anak ini dipengaruhi oleh IP yang sama,” ujar Sukalim, Jumat (8/7/2022).Ternyata kasus tersebut berbuntut panjang. Orang tua murid bahkan sudah melaporkan kasus ini ke Polres Batang hari Jumat (8/7/2022) kemarin.”Laporan resmi kami terima hari ini, akan kami tindaklanjuti dari laporan ini,” kata Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik.com
[caption id="attachment_297096" align="alignleft" width="1280"]

Gubernur Ganjar Pranowo memantau PPDB di SMAN 5 Semarang. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada 85 kasus calon peserta didik yang terpental dari sekolah pilihan di PPDB Jateng.
Puluhan kasus penyalahgunaan akun tersebut dilakukan oleh oknum. Disdikbud menegaskan terpentalnya para calon siswa tersebut bukan peretasan atau perbuatan
hacker.
Hal itu diketahui diungkapkan Disdikbud Jateng melalui video di akun Instagram resmi mereka yakni @pdkjateng.
”Banyak CPD yang lalai mengamankan akun sehingga terjadi penyalahgunaan akun oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya banyak CPD yang awalnya diterima justru tergeser oleh oknum, tercatat ada 85 kasus,” tulis @pdkjateng dalam keterangan dalam video yang diunggah.
Meski begitu, Pemprov Jateng memastikan tidak ada yang dirugikan karena CPD yang memenuhi syarat akan dikembalikan haknya (diterima).
Baca: Bikin Geger, 8 Peserta PPDB di SMAN 1 Gondang Sragen Tiba-Tiba Hilang
Dalam video tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah menjelaskan tidak ada peretasan seperti dugaan awal. Ia menegaskan tidak ada masalah dalam sistem.
”Sejak dalam masuknya akun, diaktivasi dan lainnya, semua ada rekamannya. Jadi kami bisa menyajikan data semuanya bahwa tidak ada yang namanya
hacker,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, secara sistem tidak ada masalah, semua bahkan diklaimnya sudah
settle. Ia menggaris bawahi yang jadi masalah adalah kehati-hatian di dalam menggunakan
password.
”Ketidakhati-hatian menjaga password karena mungkin tidak berfikir secara jangka panjang,” tambah Uswatun.
Sementara itu secara teknis, Manager, Goverment Service Telkom Witel Semarang Impereta Joko mengatakan dari hasil investigasi tidak ada upaya pembobolan web sistem, hanya saja memang ada upaya masuk akun tapi langsung login dengan sekali proses.
”Hasil penelitian kami, investigasi kami terhadap sistem menunjukkan bahwa ternyata kita lihat ketika (akun) masuk semua tidak ada tindakan pembobolan web sistem, jadi semua yang masuk adalah mereka masuk satu kali proses login, mereka langsung masuk tidak ada proses percobaan login berulang kali,” kata Joko seperti dikutip
Detik.com.
Baca: Ganjar Pastikan Tak Ada Hacker dalam PPDB SMA/SMK di Jateng
Dengan hal itu artinya tidak ada upaya login berulang melainkan sudah tahu user beserta passwordnya. Maka dimungkinkan oknum yang masuk dan mengutak-atik akun CPD yang menjadi korban.
”Jadi kita bisa sebutkan dalam kondisi ini kita bisa menyimpulkan bahwa yang masuk itu pasti sudah tahun user dan passwordnya, kesimpulan kami adalah di sini tidak ada sama sekali hacking atau pembobolan sistem,” jelas Joko.
”Yang terjadi adalah ada oknum yang mungkin tahu atau melihat user dan password milik siswa peserta PPDB lain dan mencoba masuk dengan user dan password siswa tersebut. Setelah masuk ke dalam melakukan perubahan-perubahan seperti itu,” imbuhnya.
Untuk diketahui salah satu peristiwa hilangnya nama siswa pada jalur zonasi terjadi di PPDB SMAN 1 Batang. Ada sembilan CPD yang namanya terpental padahal jarak rumah dan sekolah hanya 800 meter. Nama mereka hilang menjelang penutupan pendaftaran.
”Secara teknis kami tidak tahu (pelakunya). Tapi, operator kami di dalam sini, mencoba mendata. Ternyata, sembilan anak yang terpental itu, ada historisnya yang tercatat satu persatu. Dan anehnya terpentalnya sembilan anak ini dipengaruhi oleh IP yang sama,” ujar Sukalim, Jumat (8/7/2022).
Ternyata kasus tersebut berbuntut panjang. Orang tua murid bahkan sudah melaporkan kasus ini ke Polres Batang hari Jumat (8/7/2022) kemarin.
”Laporan resmi kami terima hari ini, akan kami tindaklanjuti dari laporan ini,” kata Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Detik.com