Jadi Kurir Ganja-Sabu, Dua Kurir Ekspedisi di Semarang Diringkus Polisi
Murianews
Selasa, 12 Juli 2022 19:55:44
MURIANEWS, Semarang — Polrestabes Semarang menangkap dua orang terduga kurir ganja dan sabu berinisial AS (18) dan LEA (31). Kedua pria tersebut diketahui berprofesi sebagai kurir jasa ekspedisi.
Kasatresnarkoba Polrestabes Semarang AKBP Edy Sulistyanto mengatakan pengungkapan kasus tersebut berawal saat petugas menangkap AS di kantornya, Selasa (28/6/2022) malam. Saat mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan satu plastik kecil berisi 12 gram sabu.
”Beawal dari situ, kami mendapatkan keterangan dari AS bahwa ganja tersebut milik LAE. Dimana sebelumnya, LAE menyuruh AS untuk menjualkan narkoba itu,” kata Kapolres seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (12/7/2022).
Hasil dari keterangan AS, polisi kemudian menangkap tersangka LAE di Jalan Pekunden Tengah, Kota Semarang, pada Rabu, 29 Juni pagi. Pihaknya melakukan pengembangan agar bisa mendapatkan barang bukti kejahatan yang dilakukan oleh LAE.
”Lalu, kami membawa LAE ke rumah indekosnya untuk menunjukkan barang bukti ganja yang lain,” ujarnya.
Selain itu, polisi juga menemukan satu buah tas plastik berwarna hitam dengan isi ganja 650 gram, tujuh plastik kecil berisi ganja, satu toples kecil berisi biji ganja, dan dua buah timbangan digital.
”Ganja tersebut didapat dari A [masih buron]. Awalnya [ganja] seberat 1 kg kemudian LAE disuruh mengambil sebagian dan dijadikan 7 paket dengan berat masing-masing 20 gram,” ujarnya.
Selain menjual, LAE juga menggunakan ganja untuk konsumsi pribadi. Akibat perbuatannya itu, AS dan LAE dijerat Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 111 ayat 1 UU No. 5/2009 tentang Narkotika.
Keduanya pun terancam hukuman penjara seumur hidup atau penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar.Sementara itu, LAE mengaku mendapatkan ganja dari jaringan narapidana lembaga pemasyarakatan (LP) di Kota Semarang.”Kita bekerja sebagai karyawan ekspedisi. Barang [ganja] kami lempar di Taman Perhubungan. Kami menunggu perintah,” akunya.Ditanya berapa kali sudah mengirimkan narkoba, keduanya pun mengaku sudah sekitar 10 kali. Setiap kali melakukan pengiriman, keduanya mendapat upah Rp 100.000 per paket.”Sekali melempar, maksimal 13 paket,” ungkapnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_301417" align="alignleft" width="880"]

Dua karyawan perusahaan ekspedisi di Kota Semarang yang juga kurir narkoba saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (12/7/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)[/caption]
MURIANEWS, Semarang — Polrestabes Semarang menangkap dua orang terduga kurir ganja dan sabu berinisial AS (18) dan LEA (31). Kedua pria tersebut diketahui berprofesi sebagai kurir jasa ekspedisi.
Kasatresnarkoba Polrestabes Semarang AKBP Edy Sulistyanto mengatakan pengungkapan kasus tersebut berawal saat petugas menangkap AS di kantornya, Selasa (28/6/2022) malam. Saat mengamankan tersangka, polisi juga mengamankan satu plastik kecil berisi 12 gram sabu.
”Beawal dari situ, kami mendapatkan keterangan dari AS bahwa ganja tersebut milik LAE. Dimana sebelumnya, LAE menyuruh AS untuk menjualkan narkoba itu,” kata Kapolres seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (12/7/2022).
Hasil dari keterangan AS, polisi kemudian menangkap tersangka LAE di Jalan Pekunden Tengah, Kota Semarang, pada Rabu, 29 Juni pagi. Pihaknya melakukan pengembangan agar bisa mendapatkan barang bukti kejahatan yang dilakukan oleh LAE.
”Lalu, kami membawa LAE ke rumah indekosnya untuk menunjukkan barang bukti ganja yang lain,” ujarnya.
Selain itu, polisi juga menemukan satu buah tas plastik berwarna hitam dengan isi ganja 650 gram, tujuh plastik kecil berisi ganja, satu toples kecil berisi biji ganja, dan dua buah timbangan digital.
”Ganja tersebut didapat dari A [masih buron]. Awalnya [ganja] seberat 1 kg kemudian LAE disuruh mengambil sebagian dan dijadikan 7 paket dengan berat masing-masing 20 gram,” ujarnya.
Selain menjual, LAE juga menggunakan ganja untuk konsumsi pribadi. Akibat perbuatannya itu, AS dan LAE dijerat Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 111 ayat 1 UU No. 5/2009 tentang Narkotika.
Keduanya pun terancam hukuman penjara seumur hidup atau penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar.
Sementara itu, LAE mengaku mendapatkan ganja dari jaringan narapidana lembaga pemasyarakatan (LP) di Kota Semarang.
”Kita bekerja sebagai karyawan ekspedisi. Barang [ganja] kami lempar di Taman Perhubungan. Kami menunggu perintah,” akunya.
Ditanya berapa kali sudah mengirimkan narkoba, keduanya pun mengaku sudah sekitar 10 kali. Setiap kali melakukan pengiriman, keduanya mendapat upah Rp 100.000 per paket.
”Sekali melempar, maksimal 13 paket,” ungkapnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com