Satu Terduga Pengeroyok TNI di Salatiga Meninggal, Empat Lainnya Dirawat
Murianews
Sabtu, 3 September 2022 19:05:10
MURIANEWS, Salatiga – Satu pengeroyok TNI AD di Salatiga meninggal dunia usai menjalani perawatan di RST Dr Asmir Salatiga. Sementara empat lainnya masih menjalani perawatan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di laman
tniad.mil.id mengatakan, satu pengeroyok TNI di Salatiga yang meninggal diketahui bernama Argo Wahyu Pamungkas.
Ia meninggal usai dicari anggota TNI AD setelah melakukan pengeroyokan bersama empat orang temannya kepada Pratu RW saat mengantarkan istrinya yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran.
Baca: Anggota TNI Dikeroyok Lima Pemuda Mabuk di SalatigaTatang menjelaskan, saat pengeroyokan berlangsung, istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di WhatsApp Group leting suaminya.
Dari situ, anggota langsung menuju lokasi kejadian. Sayangnya, kelimanya sudah meninggalkan lokasi dan dilakukan pencarian.
”Kelima pelaku dicari dan akhirnya ditemukan oleh anggota. Mereka kemudian dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad. Setelah itu, kelimanya dilarikan ke RST Dr Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka,” katanya.
Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) satu orang pengeroyok yaknu Argo Wahyu Pamungkas dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST DrAsmir Salatiga.
Baca: Viral Anggota Brimob Meninggal dan Kopasus Terluka Dikeroyok Orang di Kebayoran BaruTatang pun mengaku kasus kematian salah satu pengeroyok itu saat ini ditangani Denpom IV/3 Salatiga dan Polres Salatiga.
”Kejadian ini sedang ditangani Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” tegasnya.Sebelumnya, Seorang anggota TNI AD yang bertugas di Yonif 411/6/2 Kostrad bernama Pratu RW dilarikan ke rumah sakit RST Dr Asmir Salatiga. Hal itu terjadi setelah ia dikeroyok lima pemuda bertato yang diduga mabuk di Pasar Blauran Kota Salatiga, Kamis, (1/9/2022).Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di laman
tniad.mil.id, membenarkan pengeroyokan tersebut.”Kejadian tersebut berawal saat Pratu RW yang membonceng istrinya saudari D yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran. Saat perjalanan Pratu RW diserempet Pickap Suzuki Carry yang dikendarai kelima pelaku,” katanya.
Baca: Oknum TNI Sebabkan Warga Meninggal, Dandim Kudus : Saya Minta MaafPikap tersebut diketahui dikendarai Argo Wahyu Pamungkas beserta 4 orang temannya. Saat serempetan tersebut Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak dihiraukan.”Sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh saudara Argo Wahyu Pamungkas serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut,” ungkapnya.Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di WhatsApp Group leting suaminya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: tniad.mil.id
[caption id="attachment_131737" align="alignleft" width="710"]

ILUSTRASI[/caption]
MURIANEWS, Salatiga – Satu pengeroyok TNI AD di Salatiga meninggal dunia usai menjalani perawatan di RST Dr Asmir Salatiga. Sementara empat lainnya masih menjalani perawatan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di laman
tniad.mil.id mengatakan, satu pengeroyok TNI di Salatiga yang meninggal diketahui bernama Argo Wahyu Pamungkas.
Ia meninggal usai dicari anggota TNI AD setelah melakukan pengeroyokan bersama empat orang temannya kepada Pratu RW saat mengantarkan istrinya yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran.
Baca: Anggota TNI Dikeroyok Lima Pemuda Mabuk di Salatiga
Tatang menjelaskan, saat pengeroyokan berlangsung, istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di WhatsApp Group leting suaminya.
Dari situ, anggota langsung menuju lokasi kejadian. Sayangnya, kelimanya sudah meninggalkan lokasi dan dilakukan pencarian.
”Kelima pelaku dicari dan akhirnya ditemukan oleh anggota. Mereka kemudian dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad. Setelah itu, kelimanya dilarikan ke RST Dr Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka,” katanya.
Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) satu orang pengeroyok yaknu Argo Wahyu Pamungkas dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST DrAsmir Salatiga.
Baca: Viral Anggota Brimob Meninggal dan Kopasus Terluka Dikeroyok Orang di Kebayoran Baru
Tatang pun mengaku kasus kematian salah satu pengeroyok itu saat ini ditangani Denpom IV/3 Salatiga dan Polres Salatiga.
”Kejadian ini sedang ditangani Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” tegasnya.
Sebelumnya, Seorang anggota TNI AD yang bertugas di Yonif 411/6/2 Kostrad bernama Pratu RW dilarikan ke rumah sakit RST Dr Asmir Salatiga. Hal itu terjadi setelah ia dikeroyok lima pemuda bertato yang diduga mabuk di Pasar Blauran Kota Salatiga, Kamis, (1/9/2022).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di laman
tniad.mil.id, membenarkan pengeroyokan tersebut.
”Kejadian tersebut berawal saat Pratu RW yang membonceng istrinya saudari D yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran. Saat perjalanan Pratu RW diserempet Pickap Suzuki Carry yang dikendarai kelima pelaku,” katanya.
Baca: Oknum TNI Sebabkan Warga Meninggal, Dandim Kudus : Saya Minta Maaf
Pikap tersebut diketahui dikendarai Argo Wahyu Pamungkas beserta 4 orang temannya. Saat serempetan tersebut Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak dihiraukan.
”Sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh saudara Argo Wahyu Pamungkas serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut,” ungkapnya.
Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di WhatsApp Group leting suaminya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: tniad.mil.id