7 Orang Diperiksa Terkait Ledakan di Asrama Polisi di Sukoharjo
Murianews
Senin, 26 September 2022 14:51:22
MURIANEWS, Semarang – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengaku sudah memeriksa tujuh orang sebagai saksi terkait ledakan yang terjadi di kawasan Asrama Polisi Grogol, Sukoharjo.
Pemeriksaan itu untuk memastikan bahan yang meledak di lahan kosong disamping asrama tersebut. Hasilnya diketahui jika ledakan tersebut merupakan bahan petasan.
”Jadi ledakan itu dari hasil pemeriksaan tujuh orang saksi dan petunjuk olah TKP dan barang bukti yang diamankan kita bisa simpulkan untuk saat ini ledakan itu bukan bom tetapi murni dari bahan petasan yang dari keterangan saksi mau dibakar oleh anggota kita,” kata Luthfi saat jumpa pers yang disiarkan live melalui akun Instagram humas_poldajateng, Senin (26/9/2022).
Baca: Digaris Polisi, TKP Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Dijaga BrimobBeberapa yang dimintai keterangan antara lain pihak CV di Indramayu selaku mengirim paket, kemudian penerima paket di Klaten. Ada juga anggota Polres Surakarta terkait keberadaan paket itu.
”Jadi pihak pengirim adalah salah satu CV di Indramayu sudah kita periksa, kemudian penerimanya di wilayah Klaten saudara A kita lakukan pemeriksaan membenarkan bahwa ia memesan bahan mercon atau petasan, memesan dua kali dua paket,” kata Luthfi.
Selain itu, pihaknya juga memeriksa Sat Intel Polresta Surakarta untuk memastikan adanya tindakan penyitaan barang bukti saat kegiatan operasi kepolisian.
”Hasilnya benar, ada pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang kemudian kemarin coba untuk dibakar namun meledak,” imbuhnya.
Baca: 7 Orang Diperiksa Terkait Ledakan di Asrama Polisi di SukoharjoDari keterangan saksi-saksi tersebut, lanjut Kapolda Jateng, diketahui jika paket tersebut merupakan barang bukti dari operasi yang dilakukan sebelum Idul Fitri tahun 2021.”Saat ini korban, Bripka Dirgantara masih menjalani perawatan sehingga belum bisa dimintai keterangan dan belum diketahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak,” terangnya.Hasil analisa sementara, korban sengaja membawa pulang sejak Polresta Solo melakukan pembangunan 2021 lalu.”Jadi mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru. Isinisatif bawa terus kelingan
ana bb, diobong mbledhos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa," katanya.Untuk memastikan hal tersebut pihaknya pun akan memeriksa korban saat kondisinya sudah membaik. Saat ini korban pun masih mendapat perawatan di ICU karena mendapat luka bakar hingga 37 persen. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_319986" align="alignleft" width="880"]

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar jumpa pers di Mapolda Jateng. (Tangkap Layar/Instagram humas_poldajateng)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengaku sudah memeriksa tujuh orang sebagai saksi terkait ledakan yang terjadi di kawasan Asrama Polisi Grogol, Sukoharjo.
Pemeriksaan itu untuk memastikan bahan yang meledak di lahan kosong disamping asrama tersebut. Hasilnya diketahui jika ledakan tersebut merupakan bahan petasan.
”Jadi ledakan itu dari hasil pemeriksaan tujuh orang saksi dan petunjuk olah TKP dan barang bukti yang diamankan kita bisa simpulkan untuk saat ini ledakan itu bukan bom tetapi murni dari bahan petasan yang dari keterangan saksi mau dibakar oleh anggota kita,” kata Luthfi saat jumpa pers yang disiarkan live melalui akun Instagram humas_poldajateng, Senin (26/9/2022).
Baca: Digaris Polisi, TKP Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Dijaga Brimob
Beberapa yang dimintai keterangan antara lain pihak CV di Indramayu selaku mengirim paket, kemudian penerima paket di Klaten. Ada juga anggota Polres Surakarta terkait keberadaan paket itu.
”Jadi pihak pengirim adalah salah satu CV di Indramayu sudah kita periksa, kemudian penerimanya di wilayah Klaten saudara A kita lakukan pemeriksaan membenarkan bahwa ia memesan bahan mercon atau petasan, memesan dua kali dua paket,” kata Luthfi.
Selain itu, pihaknya juga memeriksa Sat Intel Polresta Surakarta untuk memastikan adanya tindakan penyitaan barang bukti saat kegiatan operasi kepolisian.
”Hasilnya benar, ada pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang kemudian kemarin coba untuk dibakar namun meledak,” imbuhnya.
Baca: 7 Orang Diperiksa Terkait Ledakan di Asrama Polisi di Sukoharjo
Dari keterangan saksi-saksi tersebut, lanjut Kapolda Jateng, diketahui jika paket tersebut merupakan barang bukti dari operasi yang dilakukan sebelum Idul Fitri tahun 2021.
”Saat ini korban, Bripka Dirgantara masih menjalani perawatan sehingga belum bisa dimintai keterangan dan belum diketahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak,” terangnya.
Hasil analisa sementara, korban sengaja membawa pulang sejak Polresta Solo melakukan pembangunan 2021 lalu.
”Jadi mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru. Isinisatif bawa terus kelingan
ana bb, diobong mbledhos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa," katanya.
Untuk memastikan hal tersebut pihaknya pun akan memeriksa korban saat kondisinya sudah membaik. Saat ini korban pun masih mendapat perawatan di ICU karena mendapat luka bakar hingga 37 persen.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi