Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Malang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan biaya penanganan para korban tragedi Kanjuruhan akan ditanggung pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sejauh ini total korban yang meninggal mencapai 129 orang. Sementara orang luka yang mendapat perawatan berdasarkan paparan Kapolda Jatim mencapai 180 orang.

Khofifah mengatakan penanganan diberikan utamanya kepada para korban yang saat ini masih membutuhkan tindakan medis akibat mengalami luka-luka.

Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Bertambah Menjadi 153 Orang

”Kami akan fokus pada penanganan korban, baik yang mereka membutuhkan tim DVI, yang membutuhkan tindakan karena luka berat maupun luka ringan,” kata Khofifah seperti dikutip Antara, Minggu (2/10/2022).

Dia menjelaskan bagi para korban yang membutuhkan identifikasi, saat ini akan dibawa ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Para korban dibawa ke RSUD Saiful Anwar karena di rumah sakit tersebut memiliki peralatan kesehatan yang lebih lengkap.

Lebih lanjut, kata gubernur, penangangan para korban yang membutuhkan tindakan lebih juga akan dipindah ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Dia memastikan biaya penanganan para korban tersebut ditanggung pemerintah Provinsi Jawa Timur.

”Tim di RSUD Saiful Anwar relatif peralatan dan tim medisnya cukup lengkap. Maka yang membutuhkan identifikasi dari jenazah yang belum atau tidak membawa identitas akan bisa dilakukan,” ujarnya.
Baca: Polda Jatim Akui Masih Ada 180 Suporter Dirawat di Rumah SakitBerdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Hingga akhrinya petugas melakukan tembakan gas air mata ke tribun penonton. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Antara

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler