Demo di Depan Mapolda, Mahasiswa Tuntut Kapolda Jatim Dicopot
Murianews
Rabu, 5 Oktober 2022 19:19:57
MURIANEWS, Surabaya — Ratusan mahasiswa mendatangi Mapolda Jawa Timur (Jatim). Mereka melakukan aksi demonstrasi dengan menuntut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya.
Massa menilai pencopotan Irjen Pol Nico sebagai bentuk tanggung jawab atas terjadinya tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang. Tak hanya itu, massa juga menuntut tragedi itu diusut tuntas.
”Kami menuntut kepolisian mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Terutama penembakan gas air mata,” kata koordinator aksi, Husni Nurin seperti dikutip
Antara, Rabu (5/10/2022).
Husni menilai, Irjen Pol Nico yang menjadi pimpinan tertinggi Polri di Jawa Timur harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Terlebih lagi, asal muasal tragedi Kanjuruhan dilatar belakangi oleh gas air mata yang ditembakkan petugas ke penonton usai laga Arema dengan Persebaya.
”Kapolda Jatim harus tanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang (tragedi Kanjuruhan). Maka harus legowo, tidak cukup hanya meminta maaf,” lanjutnya.
Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo yang datang menemui demonstran mengaku memahami apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
”Kami memahami apa yang disampaikan adalah baik. Oleh karena itu kami akan menyampaikan kepada Kapolda melalui Direktur Intelkam Polda Jatim,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf terkait pengamanan di Stadion Kanjuruhan sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.”Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan,” kata Kapolda di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (4/10/2022).Dia berjanji melakukan evaluasi terkait pola pengamanan yang digunakan saat pertandingan sepak bola.”Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepakbola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi,” katanya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Antara
[caption id="attachment_322548" align="alignleft" width="880"]

Aksi damai ratusan mahasiswa menggelar demo di Mapolda Jatim menuntut Kapolda Jatim dicopol, Rabu (4/10/2022). (ANTARA/Willy Irawan).[/caption]
MURIANEWS, Surabaya — Ratusan mahasiswa mendatangi Mapolda Jawa Timur (Jatim). Mereka melakukan aksi demonstrasi dengan menuntut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya.
Massa menilai pencopotan Irjen Pol Nico sebagai bentuk tanggung jawab atas terjadinya tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang. Tak hanya itu, massa juga menuntut tragedi itu diusut tuntas.
”Kami menuntut kepolisian mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Terutama penembakan gas air mata,” kata koordinator aksi, Husni Nurin seperti dikutip
Antara, Rabu (5/10/2022).
Husni menilai, Irjen Pol Nico yang menjadi pimpinan tertinggi Polri di Jawa Timur harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Terlebih lagi, asal muasal tragedi Kanjuruhan dilatar belakangi oleh gas air mata yang ditembakkan petugas ke penonton usai laga Arema dengan Persebaya.
”Kapolda Jatim harus tanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang (tragedi Kanjuruhan). Maka harus legowo, tidak cukup hanya meminta maaf,” lanjutnya.
Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo yang datang menemui demonstran mengaku memahami apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
”Kami memahami apa yang disampaikan adalah baik. Oleh karena itu kami akan menyampaikan kepada Kapolda melalui Direktur Intelkam Polda Jatim,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf terkait pengamanan di Stadion Kanjuruhan sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
”Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan,” kata Kapolda di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (4/10/2022).
Dia berjanji melakukan evaluasi terkait pola pengamanan yang digunakan saat pertandingan sepak bola.
”Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepakbola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi,” katanya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Antara