Pernah Diapresiasi Koran Belanda, Waduk Delingan Kini Dicoreng Muda Mudi Mesum
Murianews
Senin, 17 Oktober 2022 14:32:26
MURIANEWS, Karanganyar – Waduk Delingan Karanganyar yang diduga menjadi tempat mesum pasangan muda mudi ternyata pernah diapresiasi koran Belanda. Apresiasi tersebut diberikan karena waduk tersebut dianggap sebagai solisi pertanian di kawasan Karanganyar.
Namun, apresiasi tersebut kini tercoreng. Gara-garanya, Waduk Delingan turut viral seiring dengan hebohnya video mesum 19 detik yang diduga dilakukan di waduk tersebut.
Melansir
Solopos.com, sejumlah koran berbahasa Belanda mengulas peletakan batu pertama pada saat pembangunan Waduk Delingan Karanganyar di 1920.
Salah satunya koran De Locomotief memuat tulisan tentang Waduk Delingan pada 25 Mei 1928. Disebutkan keberadaan Waduk Delingan menjadi berkah bagi penduduk sekitar.
”Waduk ini merupakan berkah bagi penduduk, ribuan lahan pertanian yang dulunya memiliki sedikit atau tanpa irigasi, daerah-daerah di mana tidak ada tanaman kedua, sekarang diairi dengan baik dan menghasilkan panen yang besar,” tulis De locomotief kala itu.
Waduk yang sejatinya bernama Tirtomarto ini dibangun pada tahun 1926. Mengacu data pada pusdataru.jatengprov.id yang dikutip Senin (4/4/2022), waduk yang memiliki luas 11.65 km persegi ini mampu menampung air sebanyak 4,2 juta meter kubik dengan elevasi 179,1 mdpl.
Waduk Delingan dibuat selama tiga tahun dari 1920-1923. Peletakan batu pertama dimulai pada 11 Oktober 1920. Informasi itu mengacu pada berita tentang Waduk Tirtomarto yang dimuat koran berbahasa Belanda, De Indische Courant, pada 31 Desember 1929.
Baca: Video 19 Detik Muda Mudi Mesum Diduga di Waduk Delingan Viral, Satpol PP Turun TanganHarian Bataviaasch Nieuwsblad pada 10 Desember 1920 mengulas proses peletakan batu pertama yang dilakukan sejumlah pejabat setempat kala itu. Koran berbahasa Belanda lainnya, De Indische Courant pada 31 Desember 1929 juga menerbitkan tentang peletakan batu pertama Waduk Tirtomarto, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Waduk Delingan.
”Di Desa Delingan, pada Oktober 1920 kepala MN [Mangkunegaran] Pemerintahan Sendiri, Pangeran Adipati Ario Praboe Prangwedono VII saat itu, kemudian Mangkoenegoro den Vilden, peletakan batu pertama untuk waduk Tirtomarto,” tulis harian tersebut.
Di situ juga dijelaskan bahwa pembangunan Waduk Tirtomarto berada di bawah arahan arsitek MN, yakni FE Wolff dan pengawas pembangunan waduk dan pekerjaan-pekerjaan terkait oleh Krans. Waduk Tirtomarto rampung pada Desember 1923, tetapi penggunaan waduk sebagai irigasi pada September 1924. Waduk Delingan dipercaya membawa berkah bagi penduduk setempat, terutama terhadap peningkatan panen padi.
”Sekarang, sudah lima tahun waduk Tirtomarto menyediakan irigasi reguler yang menguntungkan baik untuk perusahaan gula MN Tasikmadoe, yang mampu memperluas areal tanamnya, maupun bagi penduduk, juga dapat memperluas budayanya dan membuat panen lebih luas dari padinya serta panen kedua setelah panen padi,” tulis koran tersebut.
Koran tersebut juga menyebutkan bahwa Waduk Delingan Karanganyar memiliki ukuran lebih besar apabila dibandingkan dengan waduk lain di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, seperti Lohgawe, Sumbersono Lengkong, dan Sumberkepuh.
”Dorongan pembangunan waduk Tirtomarto diberikan oleh hasil-hasil yang menguntungkan yang diperoleh dengan waduk-waduk yang jauh lebih kecil di Kabupaten Ngandjoek, waduk-waduk Lohgaweh, Soembersono dan Soemberkepoeh, di mana panen padi meningkat puluhan persentase setelah pengoperasian waduk-waduk ini,” ujarnya.
Baca: Koran Lawas Berisi Kisah Raja Kretek Kudus Nitisemito Ini Sempat Ditawar MahalHarian Bataviaasch nieuwsblad pada 14 Oktober 1920 mengunggah berita berjudul DE WADOEK „TIRTOMARTO”. Berita tersebut menggambarkan betapa masyarakat menyambut pembangunan waduk tersebut dengan suka cita. Bahkan, disiapkan hiburan pascapeletakan batu pertama.”Peletakan batu berlangsung beberapa saat, setelah itu pesta. Resepsi diadakan di pendapa bupati yang luas, yang dimeriahkan oleh pertunjukan wayang orang, dan di mana beberapa minuman disajikan. Sore hari, ribuan orang menikmati bioskop terbuka dan pesta kembang api di halaman bupati Karanganjar sedangkan di pendapa ada pesta tandak pejabat Pribumi.”Sebelumnya, video pasangan muda mudi mesum diduga di pinggir Waduk Delingan, Karanganyar beredar di media sosial (medsos). Video tersebut berdurasi sekitar 19 detik.Dalam video yang beredar itu terdapat sepasang muda mudi tengah duduk asyik di pinggir waduk. Terlihat dalam video itu seorang diduga laki-laki menggenakan jumper berwarna hitam.Kemudian seorang wanita menggunakan jilbab hitam dan jaket putih. Keduanya tampak bermesraan di pinggir waduk tersebut.Kasi Penindakan Satpol PP Karanganyar Agung Prasetyo mengaku akan mengecek apakah lokasi muda mudi mesum dalam video tersebut benar di Waduk Delingan Karanganyar atau bukan.”Kita akan cek dulu apakah itu benar di Waduk Delingan atau bukan,” katanya.Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya pasangan mesum di wilayah tersebut. Dia juga mengatakan kerap melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat pacaran pasangan muda mudi. Termasuk di wilayah Waduk Delingan. Namun hingga kini belum pernah mendapat keluhan dan atau laporan terkait hal tersebut. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_325374" align="alignleft" width="880"]

Bangsal Balekambang di Waduk Tirtomarto, Delingan, Karanganyar masih utuh meskipun telah mengalami renovasi. Pada tahun 1922 (kiri), tempat tersebut digunakan sebagai objek wisata oleh segenap kerabat Mangkunegaran. (Dok/Solopos)[/caption]
MURIANEWS, Karanganyar – Waduk Delingan Karanganyar yang diduga menjadi tempat mesum pasangan muda mudi ternyata pernah diapresiasi koran Belanda. Apresiasi tersebut diberikan karena waduk tersebut dianggap sebagai solisi pertanian di kawasan Karanganyar.
Namun, apresiasi tersebut kini tercoreng. Gara-garanya, Waduk Delingan turut viral seiring dengan hebohnya video mesum 19 detik yang diduga dilakukan di waduk tersebut.
Melansir
Solopos.com, sejumlah koran berbahasa Belanda mengulas peletakan batu pertama pada saat pembangunan Waduk Delingan Karanganyar di 1920.
Salah satunya koran De Locomotief memuat tulisan tentang Waduk Delingan pada 25 Mei 1928. Disebutkan keberadaan Waduk Delingan menjadi berkah bagi penduduk sekitar.
”Waduk ini merupakan berkah bagi penduduk, ribuan lahan pertanian yang dulunya memiliki sedikit atau tanpa irigasi, daerah-daerah di mana tidak ada tanaman kedua, sekarang diairi dengan baik dan menghasilkan panen yang besar,” tulis De locomotief kala itu.
Waduk yang sejatinya bernama Tirtomarto ini dibangun pada tahun 1926. Mengacu data pada pusdataru.jatengprov.id yang dikutip Senin (4/4/2022), waduk yang memiliki luas 11.65 km persegi ini mampu menampung air sebanyak 4,2 juta meter kubik dengan elevasi 179,1 mdpl.
Waduk Delingan dibuat selama tiga tahun dari 1920-1923. Peletakan batu pertama dimulai pada 11 Oktober 1920. Informasi itu mengacu pada berita tentang Waduk Tirtomarto yang dimuat koran berbahasa Belanda, De Indische Courant, pada 31 Desember 1929.
Baca: Video 19 Detik Muda Mudi Mesum Diduga di Waduk Delingan Viral, Satpol PP Turun Tangan
Harian Bataviaasch Nieuwsblad pada 10 Desember 1920 mengulas proses peletakan batu pertama yang dilakukan sejumlah pejabat setempat kala itu. Koran berbahasa Belanda lainnya, De Indische Courant pada 31 Desember 1929 juga menerbitkan tentang peletakan batu pertama Waduk Tirtomarto, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Waduk Delingan.
”Di Desa Delingan, pada Oktober 1920 kepala MN [Mangkunegaran] Pemerintahan Sendiri, Pangeran Adipati Ario Praboe Prangwedono VII saat itu, kemudian Mangkoenegoro den Vilden, peletakan batu pertama untuk waduk Tirtomarto,” tulis harian tersebut.
Di situ juga dijelaskan bahwa pembangunan Waduk Tirtomarto berada di bawah arahan arsitek MN, yakni FE Wolff dan pengawas pembangunan waduk dan pekerjaan-pekerjaan terkait oleh Krans. Waduk Tirtomarto rampung pada Desember 1923, tetapi penggunaan waduk sebagai irigasi pada September 1924. Waduk Delingan dipercaya membawa berkah bagi penduduk setempat, terutama terhadap peningkatan panen padi.
”Sekarang, sudah lima tahun waduk Tirtomarto menyediakan irigasi reguler yang menguntungkan baik untuk perusahaan gula MN Tasikmadoe, yang mampu memperluas areal tanamnya, maupun bagi penduduk, juga dapat memperluas budayanya dan membuat panen lebih luas dari padinya serta panen kedua setelah panen padi,” tulis koran tersebut.
Koran tersebut juga menyebutkan bahwa Waduk Delingan Karanganyar memiliki ukuran lebih besar apabila dibandingkan dengan waduk lain di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, seperti Lohgawe, Sumbersono Lengkong, dan Sumberkepuh.
”Dorongan pembangunan waduk Tirtomarto diberikan oleh hasil-hasil yang menguntungkan yang diperoleh dengan waduk-waduk yang jauh lebih kecil di Kabupaten Ngandjoek, waduk-waduk Lohgaweh, Soembersono dan Soemberkepoeh, di mana panen padi meningkat puluhan persentase setelah pengoperasian waduk-waduk ini,” ujarnya.
Baca: Koran Lawas Berisi Kisah Raja Kretek Kudus Nitisemito Ini Sempat Ditawar Mahal
Harian Bataviaasch nieuwsblad pada 14 Oktober 1920 mengunggah berita berjudul DE WADOEK „TIRTOMARTO”. Berita tersebut menggambarkan betapa masyarakat menyambut pembangunan waduk tersebut dengan suka cita. Bahkan, disiapkan hiburan pascapeletakan batu pertama.
”Peletakan batu berlangsung beberapa saat, setelah itu pesta. Resepsi diadakan di pendapa bupati yang luas, yang dimeriahkan oleh pertunjukan wayang orang, dan di mana beberapa minuman disajikan. Sore hari, ribuan orang menikmati bioskop terbuka dan pesta kembang api di halaman bupati Karanganjar sedangkan di pendapa ada pesta tandak pejabat Pribumi.”
Sebelumnya, video pasangan muda mudi mesum diduga di pinggir Waduk Delingan, Karanganyar beredar di media sosial (medsos). Video tersebut berdurasi sekitar 19 detik.
Dalam video yang beredar itu terdapat sepasang muda mudi tengah duduk asyik di pinggir waduk. Terlihat dalam video itu seorang diduga laki-laki menggenakan jumper berwarna hitam.
Kemudian seorang wanita menggunakan jilbab hitam dan jaket putih. Keduanya tampak bermesraan di pinggir waduk tersebut.
Kasi Penindakan Satpol PP Karanganyar Agung Prasetyo mengaku akan mengecek apakah lokasi muda mudi mesum dalam video tersebut benar di Waduk Delingan Karanganyar atau bukan.
”Kita akan cek dulu apakah itu benar di Waduk Delingan atau bukan,” katanya.
Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya pasangan mesum di wilayah tersebut. Dia juga mengatakan kerap melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat pacaran pasangan muda mudi. Termasuk di wilayah Waduk Delingan. Namun hingga kini belum pernah mendapat keluhan dan atau laporan terkait hal tersebut.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com