Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Semarang – Ditreskrimsus Polda Jateng menggerebek tiga pabrik oli palsu di Jawa Tengah. Dalam kasus itu, polda menetapkan dua orang tersangka. Keduanya yakni DKA (41) sang pemilik pabrik dan AM (40) pengedar ke masyarakat.

Tersangka DKA mengaku telah menjalankan operasinya selama dua tahun. Dalam sehari, tersangka bisa memproduksi 3.000 botol oli palsu dengan omzet perbulan mencapai Rp 960 juta. Sementara oli yang dipalsukan bermerk AHM dan Yamalube.

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto memninta masyarakat agar berhati-hati dalam membeli produk oli. Ia pun membeberkan sejumlah ciri yang membedakan oli motor asli dengan yang palsu.

Baca: Tiga Pabrik Oli Palsu Beromzet Puluhan Miliar Digerebek Polda Jateng

”Untuk yang asli kemasan botolnya lebih rapi, dia sekatnya lebih rapi dibanding kemasan yang palsu. Yang palsu plastik (kemasan) tidak solid dan tidak rapi. Perbedaan juga tampak pada warna cairan oli di dalam kemasan.  Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya, sementara yang palsu lebih pekat dan keruh,” tutur Rosyid.

Disebutkan bahwa secara umum botol kemasan tidak ada perbedaan, dan sama-sama terdapat hologram. Namun pada produk asli, pada hologram tanda air khusus yang akan terdeteksi pada mesin khusus.

”Sedangkan yang palsu tidak ada tanda airnya, namun ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus). Jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat, kalau tidak rapi ada kemungkinan itu palsu,” jelasnya.

Khusus oli merk Yamalube, dirinya menambahkan perbedaan utama yang terdapat pada tutup botolnya. Disebutkan bahwa yang asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sedangkan yang palsu tutupnya warna emas.

”Pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan. Pada produk palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi. Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar,” lanjutnya.Baca: Dikelola 1 Orang, Omzet 3 Pabrik Oli Palsu di Jateng Hampir Rp 1 M per BulanSelain perbedaan pada kemasan, dirinya juga membeberkan perbedaan cairan oli yang terdapat didalam botol kemasan tersebut. Untuk mengetahuinya, oli harus dituang dahulu sehingga ditemukan perbedaannya.”Yang palsu bahan pembuat oli menggunakan parafin cair yang dicampur menggunakan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merk AHM dan Yamalube. Warna yang dihasilkan keduanya berbeda, oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan,” jelasnya lebih lanjut.Dengan informasi tersebut dirinya berharap dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu yang beredar. Dihimbau pula agar masyarakat membeli oli di agen resminya.“Kalaupun membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual tersebut Jangan asal beli, udah satu liter aja terus langsung dituangkan ke mesin motor. Cermati dulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya, karena ada kemungkinan itu oli palsu yang diedarkan pelaku,” pungkasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler