Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Sragen – Pilkades Serentak Sragen yang akan digelar di 19 desa, Selasa (25/10/2022) menjadi perhatian serius Polres Sragen. Bahkan, mereka menerjunkan 2/3 kekuatan pasukan untuk mengamankan pesta rakyat tersebut.

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama mengatakan, setidaknya ada 662 personel Polres Sragen yang diterjunkan. Jumlah tersebut merupakan 2/3 kekuatan pasukan Polres Sragen.

”Kita kerahkan 2/3 kekuatan pasukan dari Polres Sragen untuk pengamanan pilkades yang digelar di 19 desa pada Selasa (25/10/2022) mendatang,” katanya seperti dikutip Solopos.com.

Polres memetakan setidaknya ada tiga desa yang masuk zona kuning dengan tingkat kerawanan cukup tinggi yakni Desa Plumbon di Sambungmacan, Purwosuman di Sidoharjo, dan Gabugan di Tanon.

”Karena itu, personel yang diterjunkan itu, ditempatkan di polsek-polsek yang dekat dengan desa rawan,” ungkapnya.

Khusus di Mapolres Sragen disiapkan 175 personel. Selain itu, personel juga disebar untuk pengamanan di desa-desa, khusus untuk desa zona kuning akan ditempatkan empat personel polisi, dua linmas, dan satu anggota TNI.

”Personel yang banyak sengaja diterjunkan untuk menurunkan tensi dan pengendalian situasi. Bahkan masih ada back up dari personel Brimob sebanyak satu SST (satuan setingkat peleton). Manakala terjadi hal-hal yang membutuhkan penangann maka Brimob ini bisa digerakan. Penempatan personel itu dilakukan selama tiga hari, yakni H-1, hari H, dan H+1,” jelas Kapolres.

Piter menerangkan dalam pemetaan kerawanan ada zona hijau, kuning, dan merah. Desa yang masuk zona hijau ada 16 desa dari total 19 desa yang menggelar Pilkades Serentak 2022. Dari 16 desa tersebut, ujar dia, ada enam desa yang kandidatnya merupakan pasangan suami istri dan hal itu menjadi indikator menentukan kerawanan.”Selain itu, ada dua calon tetapi satu calon diketahui paling dominan sehingga masuk zona hijau. Untuk zona kuning dengan tingkat kerawanan sangat tinggi tidak ada di Sragen. Hanya tiga desa tersebut yang masuk zona kuning, yakni Purwosuman, Plumbon, dan Gabugan,” ujarnya.Kapolres menerangkan adanya indikasi botoh yang bermain dalam pilkades sudah diantisipasi karena tipikal botoh ini semakin menghangatkan situasi. Dia mengatakan aktivitas botoh ini arahnya sudah ke perjudian.”Kami sudah memetakan. Untuk botoh itu ada delik pasal perjudian. Sederhana saja, kalau ada kejadian, tempat, dan barang bukti bisa langsung ditindak. Yang penting pencegahannya. Pergerakan di dunia maya sudah dipantau terus lewat patroli cyber. Intelijen juga bergerak. Pendekatan dengan pengamanan melekat ke calon ini menjadi penting,” jelasnya.Dia menerangkan untuk mengantisipasi kerawanan itu dengan membuat situasi sejuk di desa itu merupakan kontribusi luar biasa. Deklarasi damai sudah dilakukan agar semua calon siap kalah dan siap menang. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler