DKK Amankan 16.7672 Obat Sirop di Solo
Murianews
Senin, 24 Oktober 2022 22:17:37
MURIANEWS, Solo – Sebanyak 16.672 kemasan obat sirop diamankan Dinas kesehatan Kota (DKK) Solo. Data tersebut diperoleh tim monitoring DKK Solo sejak Kamis (20/10/2022).
Langkah itu untuk mengantisipasi kasus gagal ginjal akut yang diduga disebabkan kandungan Etylen Glikol dalam obat sirop.
Kepala DKK Siti Wahyuningsih menyebutkan, belasan ribu obat tersebut terdiri atas 1.361 Termorex Sirop dan Unibebi Cough Sirop 15.311.
”Dalam pengamanan tersebut, kami menerjunkan enam tim. Mereka bergerak menyisir beberapa apotek hingga rumah sakit,” katanya seperti dikutip
Solopos.comIa menjelaskan tim mendata obat sirop yang tidak memenuhi syarat karena memiliki cemaran kandungan Etylen Glikol melebihi ambang batas untuk kemudian diamankan. Tim akan terus melakukan tugas pada hari berikutnya dengan menyesuaikan regulasi terbaru.
”Hasil monitoring sejauh ini semua fasyankes terutama berkaitan farmasi telah mengetahui perintah pengamanan ketersediaan sirop dengan tidak memberikan sirop kepada konsumen atau pasien. Fasyankes telah melakukan sosialisasi kepada nakes untuk tidak meresepkan ketersediaan sirop. Jadi selain dokter, manajemen melakukan imbauan,” katanya.
Menurutnya, semua fasilitas kefarmasian telah menarik lima jenis obat yang ditarik peredarannya sesuai rilis pemerintah atau tidak mendisplai obat sirop pada etalase. Obat tersebut yakni Termorex Sirop, Unibebi Cough Sirop, Flurin Sirop, Unibebi Demam, dan Unibebi Demam Drop.
”Sudah diturunkan namun belum disegel. Kami istilahnya karantina. Semuanya sudah diturunkan namun belum disegel, masih ada yang di kardus terbuka. Kami karantina dan amankan di tempat yang tidak melayani penjualan,” jelasnya.Dia menjelaskan obat sirop yang telah diamankan dan disegel DKK Solo di fasilitas kefarmasian itu akan diambil oleh distributor. Distributor masih melakukan konsolidasi. Semantara fasilitas kefarmasian menunggu distributor.”Kimia Farma sudah menurunkan semua ketersediaan sirop sesuai edaran Kemenkes. Nanti kalau sudah ada pernyataan aman dari pemerintah akan didisplai kembali,” jelasnya.Dia mengatakan DKK Solo terus melakukan upaya supaya PBF, apotek, rumah sakit, toko obat, dan puskesmas tetap tenang dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_326621" align="alignleft" width="1920"]

Ilustrasi obat Sirop (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Solo – Sebanyak 16.672 kemasan obat sirop diamankan Dinas kesehatan Kota (DKK) Solo. Data tersebut diperoleh tim monitoring DKK Solo sejak Kamis (20/10/2022).
Langkah itu untuk mengantisipasi kasus gagal ginjal akut yang diduga disebabkan kandungan Etylen Glikol dalam obat sirop.
Kepala DKK Siti Wahyuningsih menyebutkan, belasan ribu obat tersebut terdiri atas 1.361 Termorex Sirop dan Unibebi Cough Sirop 15.311.
”Dalam pengamanan tersebut, kami menerjunkan enam tim. Mereka bergerak menyisir beberapa apotek hingga rumah sakit,” katanya seperti dikutip
Solopos.com
Ia menjelaskan tim mendata obat sirop yang tidak memenuhi syarat karena memiliki cemaran kandungan Etylen Glikol melebihi ambang batas untuk kemudian diamankan. Tim akan terus melakukan tugas pada hari berikutnya dengan menyesuaikan regulasi terbaru.
”Hasil monitoring sejauh ini semua fasyankes terutama berkaitan farmasi telah mengetahui perintah pengamanan ketersediaan sirop dengan tidak memberikan sirop kepada konsumen atau pasien. Fasyankes telah melakukan sosialisasi kepada nakes untuk tidak meresepkan ketersediaan sirop. Jadi selain dokter, manajemen melakukan imbauan,” katanya.
Menurutnya, semua fasilitas kefarmasian telah menarik lima jenis obat yang ditarik peredarannya sesuai rilis pemerintah atau tidak mendisplai obat sirop pada etalase. Obat tersebut yakni Termorex Sirop, Unibebi Cough Sirop, Flurin Sirop, Unibebi Demam, dan Unibebi Demam Drop.
”Sudah diturunkan namun belum disegel. Kami istilahnya karantina. Semuanya sudah diturunkan namun belum disegel, masih ada yang di kardus terbuka. Kami karantina dan amankan di tempat yang tidak melayani penjualan,” jelasnya.
Dia menjelaskan obat sirop yang telah diamankan dan disegel DKK Solo di fasilitas kefarmasian itu akan diambil oleh distributor. Distributor masih melakukan konsolidasi. Semantara fasilitas kefarmasian menunggu distributor.
”Kimia Farma sudah menurunkan semua ketersediaan sirop sesuai edaran Kemenkes. Nanti kalau sudah ada pernyataan aman dari pemerintah akan didisplai kembali,” jelasnya.
Dia mengatakan DKK Solo terus melakukan upaya supaya PBF, apotek, rumah sakit, toko obat, dan puskesmas tetap tenang dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com