BPS Wonogiri Jamin Akurasi Data Regsosek, Ini Alasannya
Murianews
Rabu, 2 November 2022 13:44:08
Statistisi Ahli Muda BPS Wonogiri, Kurniawan mengatakan, sekitar 10% dari petugas tersebut telah berpengalaman dalam survei-survei terkait yang diadakan BPS. Petugas yang memiliki rekam jejak di BPS diperhitungkan untuk direkrut kembali sebagai petugas Regsosek 2022.
Kendati demikian, petugas lama BPS Wonogiri itu bukannya langsung ditarik menjadi petugas Regsosek.
”Tetap melalui mekanisme pendaftaran. Karena walaupun punya track record dengan kami, belum tentu mereka semua berminat. Ada yang sudah berdomisili di luar kota atau yang lainnya,” ucap Kurniawan seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (2/11/2022).
Setelah melalui proses pendaftaran, ribuan petugas Regsosek 2022 di Wonogiri juga dilatih terlebih dulu sebelum terjun ke lapangan. Pelatih yang terdiri dari unsur pegawai BPS Wonogiri memberi materi dan evaluasi.
Dengan jumlah ribuan petugas, pelatihannya terbagi dalam 76 kelas. Masing-masing kelas terdiri atas 25 peserta. Dalam proses berlatih tak ada kemajuan dan berpotensi menghambat kinerja di lapangan, petugas Regsosek terpilih juga bakal diganti.
”Jadi setelah terpilih itu ada yang menjadi cadangan. Semisal ada petugas yang berpotensi menghambat, tidak akan kami naikkan. Kami ganti dengan kuota cadangan,” katanya.
Sebanyak 1.885 petugas Regsosek 2022 di Wonogiri juga terdiri atas tiga golongan. Hal itu meliputi 1.462 pendata lapangan, 375 pengawas, dan 48 supervisor.Masing-masing pendata lapangan menjalankan tugasnya mendatangi rumah-rumah warga yang didata. Setelah didata, laporannya diserahkan ke pengawas.Kemudian, pengecekan yang dilakukan pengawas dibawa kepada supervisor. Setelah dari supervisor, laporan pendataan warga dibawa ke BPS Wonogiri. Dengan model berjenjang, menurut Kurniawan dapat menguatkan akurasi pendataan Regsosek. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Wonogiri – Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri menjamin akurasi data program pendataan registrasi sosial ekonomi (Regsosek). Ini lantaran BPS tengah menerjunkan 1.885 petugas dalam program pendataan registrasi sosial ekonomi (Regsosek) yang dilakukan 15 Oktober-14 November 2022.
Statistisi Ahli Muda BPS Wonogiri, Kurniawan mengatakan, sekitar 10% dari petugas tersebut telah berpengalaman dalam survei-survei terkait yang diadakan BPS. Petugas yang memiliki rekam jejak di BPS diperhitungkan untuk direkrut kembali sebagai petugas Regsosek 2022.
Kendati demikian, petugas lama BPS Wonogiri itu bukannya langsung ditarik menjadi petugas Regsosek.
”Tetap melalui mekanisme pendaftaran. Karena walaupun punya track record dengan kami, belum tentu mereka semua berminat. Ada yang sudah berdomisili di luar kota atau yang lainnya,” ucap Kurniawan seperti dikutip Solopos.com, Rabu (2/11/2022).
Setelah melalui proses pendaftaran, ribuan petugas Regsosek 2022 di Wonogiri juga dilatih terlebih dulu sebelum terjun ke lapangan. Pelatih yang terdiri dari unsur pegawai BPS Wonogiri memberi materi dan evaluasi.
Dengan jumlah ribuan petugas, pelatihannya terbagi dalam 76 kelas. Masing-masing kelas terdiri atas 25 peserta. Dalam proses berlatih tak ada kemajuan dan berpotensi menghambat kinerja di lapangan, petugas Regsosek terpilih juga bakal diganti.
”Jadi setelah terpilih itu ada yang menjadi cadangan. Semisal ada petugas yang berpotensi menghambat, tidak akan kami naikkan. Kami ganti dengan kuota cadangan,” katanya.
Sebanyak 1.885 petugas Regsosek 2022 di Wonogiri juga terdiri atas tiga golongan. Hal itu meliputi 1.462 pendata lapangan, 375 pengawas, dan 48 supervisor.
Masing-masing pendata lapangan menjalankan tugasnya mendatangi rumah-rumah warga yang didata. Setelah didata, laporannya diserahkan ke pengawas.
Kemudian, pengecekan yang dilakukan pengawas dibawa kepada supervisor. Setelah dari supervisor, laporan pendataan warga dibawa ke BPS Wonogiri. Dengan model berjenjang, menurut Kurniawan dapat menguatkan akurasi pendataan Regsosek.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com