Hujan Semalaman, Empat Desa di Cilacap Terandam Banjir
Murianews
Jumat, 4 November 2022 13:22:06
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, empat desa tersebut di antaranya Desa Mujur, Mujur Lor, Gentasari, dan Kedawung. Di empat desa tersebut, banjir menggenangi sejumlah tempat seperti permukiman penduduk, jalan, dan area persawahan.
Baca: Banjir Cilacap Mulai Surut, BPBD Jateng: Tinggal 4 Kecamatan”Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10-20 sentimeter di dalam rumah, 20-50 sentimeter di jalan, dan lebih dari 1 meter di area persawahan,” katanya seperti dikutip seperti dikutip
Serayunews.com.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan terakhir, air sudah mulai masuk rumah, terutama di wilayah langganan banjir seperti Dusun Karag, Desa Gentasari. Di RT 9 ketinggian air bahkan mencapai 50 sentimeter.
”Sebagai antisipasi, kami juga sudah menurunkan perahu untuk evakuasi anak sekolah di dusun tersebut. Selain itu, relawan juga melaporkan air Dusun Pecangakan Mujur sudah masuk pemukiman,” ujar Sugiarto
Sugiarto menyampaikan, saat ini pihaknya masih mendata jumlah warga maupun rumah yang terdampak banjir, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
”Kita sudah terjunkan anggota untuk mendata warga yang terdampak, dan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk kesiapan jika diperlukan evakuasi atau menyiapkan tempat pengungsian,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, bahwa banjir yang menggenangi sejumlah desa tersebut, selain disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, juga disebabkan tingginya debit air sungai yang tak bisa menampung air banjir serta adanya kiriman air dari daerah tetangga.
Baca: Banjir Surut, Perbatasan Jateng-Jabar Kembali Normal”Yang kemarin saja belum surut, ini ketambahan hujan dan kiriman air dari utara, juga kondisi sungai yang perlu dinormalisasi,” terangnya.Untuk mengantisi dampak banjir, petugas mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir untuk sigap, apabila ketinggian air terus meningkat agar bisa berlindung ke tempat yang lebih aman.”Kita mengimbau warga yang di daerah rawan banjir untuk siaga, kita terus melakukan pemantauan dan pendataan di wilayah terdampak bajir, selain itu jangan membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air,” tandasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Serayunews.com
Murianews, Cilacap – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Cilacap sejak Kamis (3/11/2022) malam membuat empat desa di Kecamatan Kroya terendam banjir, Jumat (4/11/2022). Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 20 sentimeter hingga 1 meter.
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, empat desa tersebut di antaranya Desa Mujur, Mujur Lor, Gentasari, dan Kedawung. Di empat desa tersebut, banjir menggenangi sejumlah tempat seperti permukiman penduduk, jalan, dan area persawahan.
Baca: Banjir Cilacap Mulai Surut, BPBD Jateng: Tinggal 4 Kecamatan
”Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10-20 sentimeter di dalam rumah, 20-50 sentimeter di jalan, dan lebih dari 1 meter di area persawahan,” katanya seperti dikutip seperti dikutip
Serayunews.com.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan terakhir, air sudah mulai masuk rumah, terutama di wilayah langganan banjir seperti Dusun Karag, Desa Gentasari. Di RT 9 ketinggian air bahkan mencapai 50 sentimeter.
”Sebagai antisipasi, kami juga sudah menurunkan perahu untuk evakuasi anak sekolah di dusun tersebut. Selain itu, relawan juga melaporkan air Dusun Pecangakan Mujur sudah masuk pemukiman,” ujar Sugiarto
Sugiarto menyampaikan, saat ini pihaknya masih mendata jumlah warga maupun rumah yang terdampak banjir, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
”Kita sudah terjunkan anggota untuk mendata warga yang terdampak, dan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk kesiapan jika diperlukan evakuasi atau menyiapkan tempat pengungsian,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, bahwa banjir yang menggenangi sejumlah desa tersebut, selain disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, juga disebabkan tingginya debit air sungai yang tak bisa menampung air banjir serta adanya kiriman air dari daerah tetangga.
Baca: Banjir Surut, Perbatasan Jateng-Jabar Kembali Normal
”Yang kemarin saja belum surut, ini ketambahan hujan dan kiriman air dari utara, juga kondisi sungai yang perlu dinormalisasi,” terangnya.
Untuk mengantisi dampak banjir, petugas mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir untuk sigap, apabila ketinggian air terus meningkat agar bisa berlindung ke tempat yang lebih aman.
”Kita mengimbau warga yang di daerah rawan banjir untuk siaga, kita terus melakukan pemantauan dan pendataan di wilayah terdampak bajir, selain itu jangan membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air,” tandasnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Serayunews.com