Tanggul Jebol, 7 Mobil Warga Ngaliyan Semarang Hanyut Terbawa Banjir
Murianews
Senin, 7 November 2022 15:36:55
Ketujuh mobil tersebut merupakan milik para penghuni Perumahan Wahyu Utomo Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan.
Ketua RT 10 RW 8 Tambakaji, Setio Budi mengatakan, satu unit mobil terbawa hingga ke aliran sungai di lingkungannya. Menurutnya, pada Minggu petang itu ia harus turun ke tengah sungai, lantaran lampu kendaraan roda empat Honda Jazz itu terus menyala.
”Saya langsung mendekati karena saya kira mobil terseret dalam keadaan menyala, ternyata alarmnya hidup,” kata Setio seperti dikutip
Solopos.com, Senin (7/11/2022) pagi.
Setio menambahkan, air bah yang melanda wilayahnya hanya terjadi beberapa menit. Namun dampaknya sangat hebat.
“Kejadiannya berlangsung cepat sekali, air naik dan tak lama kemudian surut. Saya tidak pernah mengalami air bah semacam ini di sini sebelumnya. Tembok belakang rumah jebol,” jelas Setio.
Tidak jauh dari rumah Setio jug terdapat tiga unit mobil yang terseret arus. Ketiganya saling berhimpitan, dengan sampah memenuhi bagian dalam setelah arus air yang kuat memecahkan kaca dan membawa masuk sampai seperti pasir dan alang-alang.
”Semua [mobil yang terseret] sudah diketahui pemiliknya. Sebagian juga sudah mengatakan ikhlas mobilnya rusak,” sambung Setio.Warga RT 10 lain, Eko, mengatakan makam di perumahan sebelah juga terendam air.“Banyak nisan terendam lalu terbawa arus. Pemakaman ini bukan punya warga kami, tapi 10 perumahan di sebelah ” ungkapnya.Hujan deras yang melanda di Kota Semarang tidak hanya membuat banjir di sebagian wilayah. Di sebagian titik lainnya, tanah longsor juga terjadi dan meresahkan warga lantaran ada beberapa jalan teruruk tanah. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang – Hujan deras yang melanda Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang membuat tanggul di kelurahan setempat jebol, Minggu (6/11/2022). Akibatnya, luapan Kali Beringin membuat sejumlah kelurahan kebanjira. Tak hanya itu tujuh mobil juga hanyut terbawa arus kali tersebut.
Ketujuh mobil tersebut merupakan milik para penghuni Perumahan Wahyu Utomo Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan.
Ketua RT 10 RW 8 Tambakaji, Setio Budi mengatakan, satu unit mobil terbawa hingga ke aliran sungai di lingkungannya. Menurutnya, pada Minggu petang itu ia harus turun ke tengah sungai, lantaran lampu kendaraan roda empat Honda Jazz itu terus menyala.
”Saya langsung mendekati karena saya kira mobil terseret dalam keadaan menyala, ternyata alarmnya hidup,” kata Setio seperti dikutip Solopos.com, Senin (7/11/2022) pagi.
Setio menambahkan, air bah yang melanda wilayahnya hanya terjadi beberapa menit. Namun dampaknya sangat hebat.
“Kejadiannya berlangsung cepat sekali, air naik dan tak lama kemudian surut. Saya tidak pernah mengalami air bah semacam ini di sini sebelumnya. Tembok belakang rumah jebol,” jelas Setio.
Tidak jauh dari rumah Setio jug terdapat tiga unit mobil yang terseret arus. Ketiganya saling berhimpitan, dengan sampah memenuhi bagian dalam setelah arus air yang kuat memecahkan kaca dan membawa masuk sampai seperti pasir dan alang-alang.
”Semua [mobil yang terseret] sudah diketahui pemiliknya. Sebagian juga sudah mengatakan ikhlas mobilnya rusak,” sambung Setio.
Warga RT 10 lain, Eko, mengatakan makam di perumahan sebelah juga terendam air.
“Banyak nisan terendam lalu terbawa arus. Pemakaman ini bukan punya warga kami, tapi 10 perumahan di sebelah ” ungkapnya.
Hujan deras yang melanda di Kota Semarang tidak hanya membuat banjir di sebagian wilayah. Di sebagian titik lainnya, tanah longsor juga terjadi dan meresahkan warga lantaran ada beberapa jalan teruruk tanah.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com