Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Heri Susanto Wibowo, mengatakan fenomena alam itu disebut bisa dilihat dengan mata telanjang atau tanpa menggunakan peralatan khusus.
”(Gerhana bulan total) akan berlangsung hingga pukul 20.57 WIB. Bisa dilihat di seluruh wilayah Jateng dengan catatan cuaca cerah,” ujar Heru seperti dikutip
, Senin (7/11/2022).
Heri menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi. Sehingga, tidak semua cahayanya menyinari sampai ke bulan.
Lebih lanjut, gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra atau bayangan inti bumi.
”Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah,” terang dia.
Kendati gerhana bulan total itu dapat dinikmati lantaran keindahanya, Heri tak menampik bila sejumlah wilayah pesisir harus waspada. Sebab, fenomena tersebut dapat berpengaruh terhadap pasang naik air laut.”Tapi tidak banyak berpengaruh. Karena untuk besok pasang naiknya pada periode rendah, sekitar 80 cm. Namun tetap harus diwaspadai. Khususnya cuaca ekstrem di wilayah Jateng,” jelasnya.Sekadar informasi, pada tahun 2022 ini BMKG Banjarnegara mencatat telah terjadi empat kali gerhana. Yakni dua kalu kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Perinciannya, gerhana matahari sebagian (GMS) terjadi pada 30 April, gerhana bulan total (GBT) pada 16 Mei, gerhana matahari sebagian (GMS) pada 25 Oktober dan gerhana bulan total pada 8 November. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Banjarnegara – Fenomena gerhana bulan yang akan terjadi Selasa (8/11/2022) bakal bisa dilihat di semua wilayah Jateng, termasuk Kabupaten Kudus. Berdasarkan prakiraan BMKG, gerhana bulan itu akan mulai terjadi sekira pukul 17.56 WIB.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Heri Susanto Wibowo, mengatakan fenomena alam itu disebut bisa dilihat dengan mata telanjang atau tanpa menggunakan peralatan khusus.
”(Gerhana bulan total) akan berlangsung hingga pukul 20.57 WIB. Bisa dilihat di seluruh wilayah Jateng dengan catatan cuaca cerah,” ujar Heru seperti dikutip
Solopos.com, Senin (7/11/2022).
Baca: Ada Gerhana Bulan Total 8 November, Ini Hukum Salat Gerhana Bulan dan Tata Cara Pelaksanaannya
Heri menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi. Sehingga, tidak semua cahayanya menyinari sampai ke bulan.
Lebih lanjut, gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra atau bayangan inti bumi.
”Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah,” terang dia.
Kendati gerhana bulan total itu dapat dinikmati lantaran keindahanya, Heri tak menampik bila sejumlah wilayah pesisir harus waspada. Sebab, fenomena tersebut dapat berpengaruh terhadap pasang naik air laut.
”Tapi tidak banyak berpengaruh. Karena untuk besok pasang naiknya pada periode rendah, sekitar 80 cm. Namun tetap harus diwaspadai. Khususnya cuaca ekstrem di wilayah Jateng,” jelasnya.
Sekadar informasi, pada tahun 2022 ini BMKG Banjarnegara mencatat telah terjadi empat kali gerhana. Yakni dua kalu kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Perinciannya, gerhana matahari sebagian (GMS) terjadi pada 30 April, gerhana bulan total (GBT) pada 16 Mei, gerhana matahari sebagian (GMS) pada 25 Oktober dan gerhana bulan total pada 8 November.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com