Batu Berukuran 4x7 Meter Timpa Rumah di Klaten, Semua Selamat
Murianews
Selasa, 15 November 2022 17:42:03
Meski begitu, sebagian atap dan tembok belakang rumah rusak dan retak akibat kejadian tersebut.
Pemilik rumah, Dedik Supriyanto (51) mengatakan, batu tersebut longsor dan menimpa kamar rumah saat wilayah tersebut sedang hujan deras, Senin (14/11/2022) sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca: Tanah Mendadak Ambles, Kakek 79 Tahun di Klaten Tercebur Sumur”Tahu-tahu ada suara dentuman. Saya kira petir. Ternyata ada longsor,” kata Dedik seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/11/2022).
Dedik mengatakan awalnya tak ada tanda-tanda jika batu itu bakal longsor. Sejak dia tinggal di rumah itu pada 2006, baru kali ini ada kejadian longsor dan terjadi secara tiba-tiba.
Longsor itu mengenai tembok dan atap kamar yang ditempati anak Dedik. Lantaran khawatir kerusakan semakin parah, Dedik beserta istri dan seorang anaknya tidur di teras rumah pada Senin malam.
”Sementara tidur di luar ditemani tetangga-tetangga. Kalau nanti malam belum tahu. Kalau batu yang longsor sudah dipecah dan yang berisiko sudah disingkirkan, kami kembali tidur di dalam rumah,” jelas dia.
Dedik menjelaskan masih ada satu bongkahan batu kapur lainnya yang berukuran besar. Kondisi batu yang tepat berada di perbukitan belakang rumah Dedik rawan longsor lantaran sudah mengalami retak pada beberapa lokasi.
Dedik dibantu warga lainnya menyingkirkan batu kapur yang menimpa rumah, Selasa (15/11/2022). Batu-batu itu dipecah secara manual. Sementara, batu yang rawan ambrol untuk sementara disangga menggunakan kayu.
Baca: Banjir Rendam Sejumlah Pemukiman Penduduk di Empat Kecamatan di KlatenKepala Desa (Kades) Krakitan, Nurdin, mengatakan sukarelawan desa sudah diterjunkan membantu penanganan batu longsor yang menimpa rumah tersebut.”Lokasinya berada di perbukitan perbatasan Krakitan dengan Jimbung,” kata Nurdin.Selain longsor, Nurdin menjelaskan ada luapan sungai di permukiman wilayah Dukuh Duwet dan Nglebak. ”Airnya sudah surut semua,” kata dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Klaten – Sebuah batu kapur berukuran 4x7 meter menimpa rumah warga Dukuh Sendang Nglebak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Beruntung insiden tersebut tak memakan korban jiwa.
Meski begitu, sebagian atap dan tembok belakang rumah rusak dan retak akibat kejadian tersebut.
Pemilik rumah, Dedik Supriyanto (51) mengatakan, batu tersebut longsor dan menimpa kamar rumah saat wilayah tersebut sedang hujan deras, Senin (14/11/2022) sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca: Tanah Mendadak Ambles, Kakek 79 Tahun di Klaten Tercebur Sumur
”Tahu-tahu ada suara dentuman. Saya kira petir. Ternyata ada longsor,” kata Dedik seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/11/2022).
Dedik mengatakan awalnya tak ada tanda-tanda jika batu itu bakal longsor. Sejak dia tinggal di rumah itu pada 2006, baru kali ini ada kejadian longsor dan terjadi secara tiba-tiba.
Longsor itu mengenai tembok dan atap kamar yang ditempati anak Dedik. Lantaran khawatir kerusakan semakin parah, Dedik beserta istri dan seorang anaknya tidur di teras rumah pada Senin malam.
”Sementara tidur di luar ditemani tetangga-tetangga. Kalau nanti malam belum tahu. Kalau batu yang longsor sudah dipecah dan yang berisiko sudah disingkirkan, kami kembali tidur di dalam rumah,” jelas dia.
Dedik menjelaskan masih ada satu bongkahan batu kapur lainnya yang berukuran besar. Kondisi batu yang tepat berada di perbukitan belakang rumah Dedik rawan longsor lantaran sudah mengalami retak pada beberapa lokasi.
Dedik dibantu warga lainnya menyingkirkan batu kapur yang menimpa rumah, Selasa (15/11/2022). Batu-batu itu dipecah secara manual. Sementara, batu yang rawan ambrol untuk sementara disangga menggunakan kayu.
Baca: Banjir Rendam Sejumlah Pemukiman Penduduk di Empat Kecamatan di Klaten
Kepala Desa (Kades) Krakitan, Nurdin, mengatakan sukarelawan desa sudah diterjunkan membantu penanganan batu longsor yang menimpa rumah tersebut.
”Lokasinya berada di perbukitan perbatasan Krakitan dengan Jimbung,” kata Nurdin.
Selain longsor, Nurdin menjelaskan ada luapan sungai di permukiman wilayah Dukuh Duwet dan Nglebak. ”Airnya sudah surut semua,” kata dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com