Tinjau Longsor Kebumen, Ganjar Gerak Cepat Bersihkan Material Longsor
Murianews
Selasa, 15 November 2022 21:52:07
Berdasarkan laporan yang ia terima, di Kecamatan Ayah, ada satu desa yang terdapat 80 titik longsor. Karena itu dibutuhkan banyak alat berat untuk menyelesaikan sisa-sisa longsor.
”Dicarikan dari beberapa tempat termasuk kemarin provinsi kirim, dan tidak bisa besar. Kecil tapi agak lama karena kondisinya (sulit),” katanya.
Ganjar juga mengapresiasi kepala desa yang sigap menyewa alat berat. Kendala harga sewa yang mahal, akan dibantu mencarikan solusi olehnya.
”Kedua, kita ingatkan kepada masyarakat dalam hal terjadi cuaca yang cukup ekstrem, hujannya cukup lebat, segera mengungsi,” tegasnya.
Ganjar menegaskan, dalam situasi seperti ini kewaspadaan terhadap bencana harus ditingkatkan. Ganjar juga senang karena kades setempat menerapkan ilmu titen.
”Kalau pak kades itu satu jam, tidak bisa terang atau belum reda ya segera ngungsi. Itu sebenarnya dipakai atau kalau kemudian biasanya tanda alam di hutan di lereng itu tiba tiba ada rekahan, terus kemudian keluar air yang tidak jernih itu berarti ciri-ciri tanahnya sedang bergerak,” tutur Ganjar.
Adapun berdasarkan data BPBD Provinsi Jawa Tengah, kejadian bencana longsor di Kabupaten Kebumen itu terjadi dua kali. Yakni 4 dan 5 November. Sepasang pasutri lansia jadi korban meninggal dunia.Total ada 455 KK terdampak longsor. Adapun 33 jalan desa tertimbun dan terbawa longsor. Selain itu, tiga fasilitas publik juga terkena longsor dan 79 hektare sawah produktif tergenang.Selain itu, Ganjar juga mengimbau sejumlah daerah rawan banjir dan longsor lain seperti Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, ke Barat itu sampai Purbalingga Banyumas bahkan sampai Cilacap.”Ini areanya memang pegunungan. Ini area yang memang betul-betul rawan. Maka kita musti siaga penuh,” tandasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
Murianews, Kebumen - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau lokasi longsor di Kecamatan Ayah, Kebumen, Selasa (15/11/2022). Ia pun langsung bergerak cepat membereskan sisa longsor yang melanda.
Berdasarkan laporan yang ia terima, di Kecamatan Ayah, ada satu desa yang terdapat 80 titik longsor. Karena itu dibutuhkan banyak alat berat untuk menyelesaikan sisa-sisa longsor.
”Dicarikan dari beberapa tempat termasuk kemarin provinsi kirim, dan tidak bisa besar. Kecil tapi agak lama karena kondisinya (sulit),” katanya.
Ganjar juga mengapresiasi kepala desa yang sigap menyewa alat berat. Kendala harga sewa yang mahal, akan dibantu mencarikan solusi olehnya.
”Kedua, kita ingatkan kepada masyarakat dalam hal terjadi cuaca yang cukup ekstrem, hujannya cukup lebat, segera mengungsi,” tegasnya.
Ganjar menegaskan, dalam situasi seperti ini kewaspadaan terhadap bencana harus ditingkatkan. Ganjar juga senang karena kades setempat menerapkan ilmu titen.
”Kalau pak kades itu satu jam, tidak bisa terang atau belum reda ya segera ngungsi. Itu sebenarnya dipakai atau kalau kemudian biasanya tanda alam di hutan di lereng itu tiba tiba ada rekahan, terus kemudian keluar air yang tidak jernih itu berarti ciri-ciri tanahnya sedang bergerak,” tutur Ganjar.
Adapun berdasarkan data BPBD Provinsi Jawa Tengah, kejadian bencana longsor di Kabupaten Kebumen itu terjadi dua kali. Yakni 4 dan 5 November. Sepasang pasutri lansia jadi korban meninggal dunia.
Total ada 455 KK terdampak longsor. Adapun 33 jalan desa tertimbun dan terbawa longsor. Selain itu, tiga fasilitas publik juga terkena longsor dan 79 hektare sawah produktif tergenang.
Selain itu, Ganjar juga mengimbau sejumlah daerah rawan banjir dan longsor lain seperti Kebumen, Purworejo, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, ke Barat itu sampai Purbalingga Banyumas bahkan sampai Cilacap.
”Ini areanya memang pegunungan. Ini area yang memang betul-betul rawan. Maka kita musti siaga penuh,” tandasnya.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi