Tak Paham Medan, Sopir Bus Panca Tunggal Ngeyel saat Diingatkan Warga
Murianews
Selasa, 22 November 2022 09:30:59
Hanya saja, anjuran warga tersebut tak diindahkan. Padahal, warga sudah menjelaskan, jalur yang dipilih curam dan licin. Padahal jalur tengah yang lebih landai.
”Sopir sudah diingatkan warga untuk tidak melewati jalan itu. Tapi dia tetap ngeyel. Padahal selain licin, jalannya juga turun dan menanjak. Bus turun, kemudian menanjak. Saat menanjak, bus tidak kuat, bannya selip. Akhirnya
nggelondor dan terperosok ke sebelah kiri, ke sawah,” kata Salah seorang warga Dusun Kepuh Kidul, Kasino seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (22/11/2022).
Baca: Bus Panca Tunggal Terperosok di Gunung Pegat Wonogiri, 8 Orang MeninggalMenurut Kasino, bus tersebit juga berpenumpang terlalu banyak. Jika melihat jenis bus yang masuk kategori bus mini, kapasitas bus tersebut hanya belasan orang. Namun saat kejadian, bus nahas itu ditumpangi sebanyak 43 orang.
”Saat kejadian malam hari. Sebelum kecelakaan terjadi, ada tujuh orang yang turun dari bus. Mereka turun karena takut bus melewati jalan tanjakan itu. Tujuh orang itu memilih jalan dan menunggu di jalan raya,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan warga lain, Ratno. Ia mengungkapkan jalan tersebut memang sangat berbahaya untuk dilalui. Warga berani melintasi jalan itu saat jalan kaki dan menggunakan sepeda motor saja. Sementara mobil jarang sekali yang berani melintas.
”Sopir sudah diingatkan untuk tidak melintasi jalan itu. Tapi tetap ngeyel. Sopir sudah diarahkan melewati jalan lain, yaitu gang yang berada di sebelah selatan.
Lha wong warga kalau naik mobil saja enggak berani lewat jalan sini kok,” kata Ratno.
Baca: Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Alami Kecelakaan di Makkah
Dia menambahkan korban banyak yang luka-loka dan beberapa meninggal di lokasi kejadian. Menurut pengamatannya, ada 10 ambulans datang untuk evakuasi korban.”Tapi mobil ambulans datang agak lama. Jadi evakuasi korban juga agak terlambat. Mungkin karena lokasi jauh juga,” ujar dia.Sebelumnya Bus Panca Tunggal bernopol AD 1684 BG mengalami kecelakaan maut di Gunung Pegat, Wonogiri. Bus yang mengangkut 43 penumpang itu terperosok setelah tak kuat nanjak. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia di lokasi.Kecelakaan yang terjadi di Dusun Kepuh Kulon, RT 2 RW 3, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, itu terjadi Senin (21/11/2022) malam sekitar pukul 19.30 WIB.Hingga Selasa (22/11/2022), Kondisi minibus Panca Tunggal tersebut terperosok ke lahan sawah yang ditumbuhi tanaman eceng gondok. Ban belakang minibus tampak sudah aus atau halus. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Wonogiri – Warga Dusun Kepuh Kidul, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri mengaku sempat mengingatkan sopir bus Panca Tunggal bernopol AD 1684 BG untuk menggunakan jalur tengah sebelum kecelakaan.
Hanya saja, anjuran warga tersebut tak diindahkan. Padahal, warga sudah menjelaskan, jalur yang dipilih curam dan licin. Padahal jalur tengah yang lebih landai.
”Sopir sudah diingatkan warga untuk tidak melewati jalan itu. Tapi dia tetap ngeyel. Padahal selain licin, jalannya juga turun dan menanjak. Bus turun, kemudian menanjak. Saat menanjak, bus tidak kuat, bannya selip. Akhirnya
nggelondor dan terperosok ke sebelah kiri, ke sawah,” kata Salah seorang warga Dusun Kepuh Kidul, Kasino seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (22/11/2022).
Baca: Bus Panca Tunggal Terperosok di Gunung Pegat Wonogiri, 8 Orang Meninggal
Menurut Kasino, bus tersebit juga berpenumpang terlalu banyak. Jika melihat jenis bus yang masuk kategori bus mini, kapasitas bus tersebut hanya belasan orang. Namun saat kejadian, bus nahas itu ditumpangi sebanyak 43 orang.
”Saat kejadian malam hari. Sebelum kecelakaan terjadi, ada tujuh orang yang turun dari bus. Mereka turun karena takut bus melewati jalan tanjakan itu. Tujuh orang itu memilih jalan dan menunggu di jalan raya,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan warga lain, Ratno. Ia mengungkapkan jalan tersebut memang sangat berbahaya untuk dilalui. Warga berani melintasi jalan itu saat jalan kaki dan menggunakan sepeda motor saja. Sementara mobil jarang sekali yang berani melintas.
”Sopir sudah diingatkan untuk tidak melintasi jalan itu. Tapi tetap ngeyel. Sopir sudah diarahkan melewati jalan lain, yaitu gang yang berada di sebelah selatan.
Lha wong warga kalau naik mobil saja enggak berani lewat jalan sini kok,” kata Ratno.
Baca: Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Alami Kecelakaan di Makkah
Dia menambahkan korban banyak yang luka-loka dan beberapa meninggal di lokasi kejadian. Menurut pengamatannya, ada 10 ambulans datang untuk evakuasi korban.
”Tapi mobil ambulans datang agak lama. Jadi evakuasi korban juga agak terlambat. Mungkin karena lokasi jauh juga,” ujar dia.
Sebelumnya Bus Panca Tunggal bernopol AD 1684 BG mengalami kecelakaan maut di Gunung Pegat, Wonogiri. Bus yang mengangkut 43 penumpang itu terperosok setelah tak kuat nanjak. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia di lokasi.
Kecelakaan yang terjadi di Dusun Kepuh Kulon, RT 2 RW 3, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, itu terjadi Senin (21/11/2022) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Hingga Selasa (22/11/2022), Kondisi minibus Panca Tunggal tersebut terperosok ke lahan sawah yang ditumbuhi tanaman eceng gondok. Ban belakang minibus tampak sudah aus atau halus.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com