Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujianto mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Ia pun menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (19/11/2022) lalu.
”Benar. Kita proses di Polres Sragen. Tentunya baru proses penyelidikan. Tapi yang pasti, sudah kami tindaklanjuti,” katanya seperti dikutip
, Selasa (22/11/2022).
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjutnya, sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapatkan pembinaan dari seniornya. Bahkan, korban sempat dipukul. Hanya saja, pemukulan tersebut tidak ada unsur dendam.
”Itu tindakan senior ke juniornya. Istilahnya, kayak tradisi indisipliner dari senior kepada junior,” ucapnya.
Ari menambahkan, meski ada pemukulan dari hasil visum korban, tak ditemukan luka lebam bekas pukulan. Sehingga dimungkinkan ada faktor lain penyebab kematian korban.
”Ada pemukulan, mungkin kondisi korban tidak fit, karena dari hasil visum tidak ada lebam di dada. Kita tidak tau kondisinya korban sebelum dipukul seperti apa,” tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik Jateng
Murianews, Sragen – Seorang santri pondok pesantren (Ponpes) di Sragen berinisial DWW (14) meninggal dunia diduga dianiaya seniornya. Saat ini kasus yang menimpa satri asal Ngawi, Jawa Timur itu tengah ditangani Polres Sragen.
Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujianto mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Ia pun menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (19/11/2022) lalu.
”Benar. Kita proses di Polres Sragen. Tentunya baru proses penyelidikan. Tapi yang pasti, sudah kami tindaklanjuti,” katanya seperti dikutip
Detik Jateng, Selasa (22/11/2022).
Baca: Santri di Mojokerto Meninggal Diduga Dianiaya Senior
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjutnya, sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapatkan pembinaan dari seniornya. Bahkan, korban sempat dipukul. Hanya saja, pemukulan tersebut tidak ada unsur dendam.
”Itu tindakan senior ke juniornya. Istilahnya, kayak tradisi indisipliner dari senior kepada junior,” ucapnya.
Ari menambahkan, meski ada pemukulan dari hasil visum korban, tak ditemukan luka lebam bekas pukulan. Sehingga dimungkinkan ada faktor lain penyebab kematian korban.
Baca: Santri Gontor Tewas Dianiaya, Hotman Paris: Harusnya Dokter Juga Jadi Tersangka
”Ada pemukulan, mungkin kondisi korban tidak fit, karena dari hasil visum tidak ada lebam di dada. Kita tidak tau kondisinya korban sebelum dipukul seperti apa,” tambahnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Detik Jateng