Satu Kru Helikopter Polisi yang Jatuh di Babel Berasal dari Sragen, Ini Sosoknya
Murianews
Rabu, 30 November 2022 13:32:29
Total ada awak atau kru orang yang berada di dalam helikopter tersebut. Salah satu kru
helikopter adalah Aipda Joko Mudo yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Tepatnya, dari Dukuh Sendangsari, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri.
Menurut Agus Joko Suripto, salah satu keluarga Aipda Joko, pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari berita di media sosial. Agus mengaku sempat kontak dengan korban pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB atau 08.30 WIB. Setelah itu, helikopter dinyatakan lost contact pada siang harinya.
Baca juga: Helikopter yang Hilang Kontak Bawa Empat Personel”Pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari berita pada media sosial. Dia (Joko) sempat komentar pada status WhatsApp saya. Dia juga masih memasang status waktu mengudara,” terang Agus di Kantor Desa Sunggingan, Selasa (28/11/2022), seperti dikutip dari solopos.com.
Pria kelahiran 1985 tersebut merupakan putra bungsu di keluarganya. Joko adalah anak terakhir dari lima bersaudara.
Sementara itu, Kepala Desa Sunggingan Suminto, mengenal Joko sebagai sosok pemuda yang gemar olahraga bola voli. Joko merupakan pelatih voli.
“Ketika pulang ke kampung, Joko selalu mengunjungi tetangga teman-temannya. semua dikunjungi dan tidak membeda-bedakan,” terang Suminto di kantornya pada Rabu (30/11/2022).Kakak ipar Joko, Giyanto menambahkan, korban selama ini sering pulang kampung. Terakhir pulang ke rumah orang tuanya di Desa Sunggungan sekitar sebulan lalu. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: solopos.com
Murianews, Sragen – Sebuah helikopter 105/P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri hilang kontak dan jatuh di wilayah perairan Bangka Belitung, Minggu (27/11/2022) siang.
Total ada awak atau kru orang yang berada di dalam helikopter tersebut. Salah satu kru
helikopter adalah Aipda Joko Mudo yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Tepatnya, dari Dukuh Sendangsari, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri.
Menurut Agus Joko Suripto, salah satu keluarga Aipda Joko, pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari berita di media sosial. Agus mengaku sempat kontak dengan korban pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB atau 08.30 WIB. Setelah itu, helikopter dinyatakan lost contact pada siang harinya.
Baca juga: Helikopter yang Hilang Kontak Bawa Empat Personel
”Pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari berita pada media sosial. Dia (Joko) sempat komentar pada status WhatsApp saya. Dia juga masih memasang status waktu mengudara,” terang Agus di Kantor Desa Sunggingan, Selasa (28/11/2022), seperti dikutip dari solopos.com.
Pria kelahiran 1985 tersebut merupakan putra bungsu di keluarganya. Joko adalah anak terakhir dari lima bersaudara.
Sementara itu, Kepala Desa Sunggingan Suminto, mengenal Joko sebagai sosok pemuda yang gemar olahraga bola voli. Joko merupakan pelatih voli.
“Ketika pulang ke kampung, Joko selalu mengunjungi tetangga teman-temannya. semua dikunjungi dan tidak membeda-bedakan,” terang Suminto di kantornya pada Rabu (30/11/2022).
Kakak ipar Joko, Giyanto menambahkan, korban selama ini sering pulang kampung. Terakhir pulang ke rumah orang tuanya di Desa Sunggungan sekitar sebulan lalu.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: solopos.com