Bupati Klaten Sri Mulyani Dikukuhkan Jadi Bunda Asuh Anak Stunting
Murianews
Rabu, 30 November 2022 23:02:29
Amanah baru yang diberikan untuk orang nomor satu di Klaten tersebut bersamaan dengan pencanangan Program
Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting), di Pendapa Setda Kabupaten Klaten, Rabu (30/11/2022).
Sri Mulyani secara langsung diberikan selempang oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Widwiono, disaksikan Forkopimda, Asisten, Kepala OPD Ketua IBI Kabupaten Klaten, Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Klaten, Para Satgas Stunting, Ketua TPPS Kecamatan se-Kabupaten Klaten, Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Klaten, Korlap Penyuluh KB sepuluh Lokus Stunting, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Dua Destinasi Wisata Klaten Raih Anugerah Pesona Indonesia Award 2022, Mana Saja?Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan, target nasional sampai tahun 2024 menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen. Ia memapaparkan berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah yaitu 20,9 persen.
Sedangkan di Kabupaten Klaten sebanyak 15,8 persen. Ia juga menjelaskan data menurut hasil penimbangan serentak di bulan Agustus 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Klaten sebanyak 10, 7 persen.
”Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Klaten terus mengupayakan penurunan angka stunting, salah satunya melalui program Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) yang tadi baru saja kita launching bersama,” kata bupati, dikutip dari laman klatenkab.go.id.
Program ini merupakan kerja sama BKKBN 6 Provinsi Jawa Tengah, DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten dengan Perguruan Tinggi yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta dan ITS PKU Surakarta.Di mana, kerja sama ini melibatkan mahasiswa untuk berperan dalam memberikan pelatihan kepada remaja, sosialisasi Rumah Pangan Lestari, ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan baduta (anak di bawah dua tahun), dan ibu dengan balita di sepuluh lokus stunting Tahun 2023 di sepuluh desa di sepuluh Kecamatan di Kabupaten Klaten.Ia berharap melalui program Gong Ceting dan dirinya diberi amanah sebagai Bunda Asuh Anak Stunting optimis Kabupaten Klaten dapat turut menyumbang target penurunan stunting secara nasional. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: klatenkab.go.id
Murianews, Klaten – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah mengkukuhkan Bupati Klaten Sri Mulyani menjadi Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Amanah baru yang diberikan untuk orang nomor satu di Klaten tersebut bersamaan dengan pencanangan Program
Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting), di Pendapa Setda Kabupaten Klaten, Rabu (30/11/2022).
Sri Mulyani secara langsung diberikan selempang oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Widwiono, disaksikan Forkopimda, Asisten, Kepala OPD Ketua IBI Kabupaten Klaten, Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Klaten, Para Satgas Stunting, Ketua TPPS Kecamatan se-Kabupaten Klaten, Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Klaten, Korlap Penyuluh KB sepuluh Lokus Stunting, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Dua Destinasi Wisata Klaten Raih Anugerah Pesona Indonesia Award 2022, Mana Saja?
Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan, target nasional sampai tahun 2024 menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen. Ia memapaparkan berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah yaitu 20,9 persen.
Sedangkan di Kabupaten Klaten sebanyak 15,8 persen. Ia juga menjelaskan data menurut hasil penimbangan serentak di bulan Agustus 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Klaten sebanyak 10, 7 persen.
”Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Klaten terus mengupayakan penurunan angka stunting, salah satunya melalui program Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) yang tadi baru saja kita launching bersama,” kata bupati, dikutip dari laman klatenkab.go.id.
Program ini merupakan kerja sama BKKBN 6 Provinsi Jawa Tengah, DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten dengan Perguruan Tinggi yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta dan ITS PKU Surakarta.
Di mana, kerja sama ini melibatkan mahasiswa untuk berperan dalam memberikan pelatihan kepada remaja, sosialisasi Rumah Pangan Lestari, ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan baduta (anak di bawah dua tahun), dan ibu dengan balita di sepuluh lokus stunting Tahun 2023 di sepuluh desa di sepuluh Kecamatan di Kabupaten Klaten.
Ia berharap melalui program Gong Ceting dan dirinya diberi amanah sebagai Bunda Asuh Anak Stunting optimis Kabupaten Klaten dapat turut menyumbang target penurunan stunting secara nasional.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: klatenkab.go.id